TajukNasional – Partai PAN optimis bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpeluang menang di Pilkada Serentak 2024.
Keyakinan ini, didasari figur calon kepala daerah, kekuatan mesin partai, dan ditopang Presiden Joko Widodo (Jokowi) effect.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, Selasa (25/6).
“Jadi, kalau kemudian di basis partai tertentu, ditambah dengan Jokowi effect maka akan lebih besar untuk mendapatkan suara dan menang di Pilkada 2024,” kata Viva Yoga.
Viva Yoga menyebut konfigurasi politik di daerah memang berbeda dengan nasional. Di daerah, tergantung kepada kondisi sosial, geografi, geopolitik, dan preferensi pemilih tiap tiap masyarakat, berdasarkan kepada segmentasi.
Namun, semua itu semakin kuat jika mendapatkan Jokowi effect. Di mana, efek ini merupakan imbas KIM yang konon mendapatkan dukungan Presiden Jokowi di Pilpres 2024. Di kontestasi itu, jagoan KIM yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangkan kontestasi.
Belakangan, survei Litbang Kompas membuktikan, 54,3 persen masyarakat mempertimbangkan calon yang memiliki hubungan dengan Presiden Jokowi. “Jokowi effect juga menjadi relevan untuk dapat dipertimbangkan dalam menambah kontribusi perolehan suara pasangan calon di Pilkada 2024,” katanya.
Diterangkan, Jokowi effect itu secara persentase saat ini mencapai 54 persen. Di tambah, kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Pusat relative tinggi, mencapai 70 persen.
Ini, membuktikan Pemerintah dianggap publik responsif dengan aspirasi dan kepentingan rakyat.
Apalagi, pembangunan di era Pemerintahan Jokowi menjadi harapan masyarakat untuk menentukan preferensi memilih. Menurutnya, pembangunan yang dilaksanakan Pemerintahan Jokowi, jangan sampai tidak ditingkatkan, perbaiki dan disempurnakan lagi.
Diketahui, hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan approval rating Pemerintahan Jokowi masih sangat tinggi, di angka 75,6 persen. Survei ini dilakukan pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen.