TajukPolitik – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin buka suara soal penundaan pendamping bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.
Ia menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu dirugikan dengan penundaan pengumuman cawapres.
“Penundaan kandidat cawapres tentu merugikan kandidat capres koalisi perubahan untuk persatuan,” ujarnya.
Ujang mengatakan penundaan pengumuman cawapres pendamping Anies merupakan permainan injury time.
“Ini akan bermain di last minute dan saat ini prosesnya tarik ulur terkait pengumuman cawapres Anies Baswedan,” ucap Ujang, Jumat (25/8).
Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut nama cawapres akan diumumkan di waktu yang tepat.
Adapun waktu tepat yang dimaksud juga tak diungkap oleh Anies Baswedan.
“Pokoknya pada waktunya nanti diumumkan. Gitu aja udah,” kata Anies di Jakarta Selatan, Jumat (14/7).
Sementara itu Partai Nasdem menanggapi desakan Partai Demokrat agar bakal Capres Anies Baswedan segera mengumumkan bakal Cawapres.
Partai Demokrat minta supaya bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan segera mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya untuk bertempur di Pilpres 2024 mendatang.
Tiga partai politik (parpol) di KPP sejatinya sudah menyerahkan kepada Anies Baswedan mengenai cawapres yang akan dipilihnya.
Ketiga parpol di KPP ialah Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi buka suara terkait hal itu.
Gus Choi mengatakan NasDem tidak masalah dengan permintaan Partai Demokrat.
“Enggak ada masalah, dalam proses itu biasa,” ucap Gus Choi kepada wartawan dikutip, Selasa (8/8/2023).
Dia menegaskan bahwa partai politik (parpol) pendukung sepakat bahwa penentuan cawapres diserahkan ke mantan Gubernur DKI periode 2017-2022 itu.
“Kami sepakat menyerahkan kepada capres kapan pun dia mengumumkan, semua harus setuju,” ungkap Gus Choi.