TajukPolitik – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai cuitan mimpi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan saling menghormati.
Cuitan mimpi SBY naik kereta bareng Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonedia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, sebagai kerinduan kebersamaan.
“Jadi mungkin ada kerinduan seperti itu atau mimpi yang juga bisa saja sulit diwujudukan karena kan kalau bertepuk sebalah tangan juga tidak mungkin, konteksnya adalah saling menghargai satu sama lain,” kata Ujang saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Rabu (21/6).
Mestinya konflik masa lalu, perbedaan politik di masa lalu, seharusnya ditutup dan membuka lembaran baru untuk membangun sebuah rekonsiliasi untuk bangsa dan negara.
“Apa yang disampaikan SBY, saya melihatnya bukan konteks koalisi tapi kerinduan ingin bersama sama untuk bisa membangun bangsa,” nilai Ujang.
Jika bicara koalisi, Parta Demokrat sejatinya sudah berkoalisi dengan koalisi perubahan walaupun segala hal dalam politik bisa saja terjadi. Bahkan sebelum daftar ke KPU semua masih mungkin berubah.
“Tapi kalau dalam hitam di atas putih Demokrat sudah mendatangani dalam Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan, apalagi kalau cawapresnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kecuali kalau AHY bukan cawapresnya Anies,” tutur Ujang.
Ia menambahkan, cuitan SBY soal segerbong dengan pemimpin negara dan elit partai politik hanya ingin sekedar kembali berkumpul untuk berbicara persoalan bangsa.
“Pesannya SBY rindu bersama untuk bertegur sapa untuk bisa terlibat bersama,” imbuhnya.
Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY bermimpi melakukan perjalanan menggunakan kereta api bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Cerita itu disampaikan SBY melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono pada Senin (19/6) setelah pertemuan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya, kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY baru-baru ini.
“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke 8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” tambahnya.