Rabu, 12 Maret, 2025

Menerka Satu Nama Cawapres Anies Baswedan, Pengamat: AHY Paling Masuk Akal

TajukPolitik – Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan disebut segera mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres) yang diklaim sudah resmi mengerucut menjadi satu nama di Pilpres 2024.

Ketua DPP Partai NasDem, sekaligus anggota tim delapan KPP, Sugeng Suparwoto mengingatkan untuk bersiap-siap jika Anies memutuskan ingin deklarasi cawapres sepulang haji dari Mekah, Arab Saudi.

Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said enggan bicara lebih jauh soal ciri-ciri bakal satu nama cawapres Anies. Sudirman mengatakan bahwa kerahasiaan merupakan salah satu kekuatan.

Sudirman menyebut bahwa Anies telah menyampaikan arahan sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci Mekah untuk berhaji. Dalam arahannya ke tim delapan koalisi perubahan, Anies memutuskan pembahasan soal cawapres sudah selesai.

Alasannya, tim delapan dari tiga partai koalisi telah menyampaikan semua usulan soal cawapres kepada Anies. Sehingga, penetapan satu nama sepenuhnya tinggal menunggu keputusan Anies.

Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto mengatakan ada beberapa nama yang dianggap cukup potensial mendampingi Anies sebagai cawapres.

Berdasarkan pembacaan umum selama ini, kata Arif, nama-nama yang dimaksud adalah seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Meski demikian, Arif sukar menemukan sosok yang benar-benar pas untuk mendampingi Anies dari ketiga nama tersebut. Apalagi, kata Arif, yang bisa menyelamatkan Anies dari situasi saat ini.

Arif mengatakan saat ini koalisi pengusung Anies terus diuji dengan banyak hal. Misalnya, Partai NasDem dengan gempuran kasus-kasus hukum. Kemudian, Demokrat yang mulai dekat dengan PDIP, partai pengusung capres lain.

“Kalau kalkulasi sekarang ini saya kira pilihannya [cawapres] lebih terbatas bagi Anies,” kata Arif, Rabu (22/6).

Di sisi lain, elektabilitas Anies sendiri juga selalu menjadi terendah dari dua capres lainnya di berbagai survei. Arif menilai dibutuhkan cawapres yang bisa mendongkrak suara untuk Anies.

“Jadi kalau ditanyakan siapa yang potensial untuk menjadi pendamping Anies, saya kira justru begini. Peluang Anies untuk maju juga kan belum cukup firm. Dalam beberapa bulan terakhir tampaknya Anies sulit keluar dari posisi nomer 3,” imbuhnya.

Menurut Arif, dari ketiga nama yang beredar, Sandi dan Cak Imin mendekati mustahil untuk berdampingan dengan Anies. Sandi secara terang-terangan menyatakan tidak mau mendampingi Anies. Sementara Cak Imin lebih dekat dengan Prabowo Subianto.

“Yang potensial dukungan lebih besar Cak Imin, tapi PKB kan tidak punya chemistry yang kuat. Kalau NasDem mungkin bisa, tapi kalau sama PKS? Peluangnya tidak cukup besar. Peluang lebih besar Cak Imin dampingi Prabowo,” jelasnya.

Satu-satunya nama yang tersisa adalah AHY. Arif menyebut sosok AHY sebenarnya lebih masuk akal jika dipasangkan dengan Anies. Pertama, Partai Demokrat adalah salah satu bagian dari koalisi. Kedua, tidak ada nama cawapres yang muncul dari NasDem sebagai pengusung utama Anies.

Meski demikian, Arif juga menilai sosok AHY juga banyak ganjalannya jika harus dipasangkan dengan Anies. Salah satu di antaranya, elektabilitas dan popularitas AHY tidak cukup banyak untuk mendongkrak suara Anies.

“Saya kita meskipun dukungannya bertambah itu tidak akan menjadi booster. Enggak bakal langsung melonjak. Saya kira sulit keluar dari dasar klasemen. Sulit dengan situasi hari ini,” ucapnya.

Kemudian, ganjalan lain adalah kerelaan dari NasDem untuk menerima AHY sebagai cawapres Anies. Konsekuensinya, kata Arif, Demokrat dan PKS akan lebih banyak diuntungkan ketimbang NasDem.

“Permasalahannya, apakah Nasdem cukup ikhlas, rela dengan kalkulasi politik semacam tadi?” ujar Arif.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini