TajukPolitik – Pengamat Politik Refly Harun mengomentari perihal settingan lari pagi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menarik perhatian belum lama ini karena aktivitasnya.
Ganjar sempat melakukan lari pagi di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan pada Minggu (30/4). Di sana, Ganjar dikerubungi massa yang juga meneriakinya presiden.
Namun, mata elang warganet menemukan momen relawan mengerubungi Ganjar merupakan ‘settingan’ karena ternyata massa memang dikerahkan untuk hal itu melalui ajakan untuk meramaikan kegiatan Ganjar di GBK.
Menanggapi hal tersebut, Refly menduga alasan kubu Ganjar berusaha menarik massa sebanyak mungkin karena tidak mau kegiatannya terlihat lebih sepi dari kegiatan lawan politiknya yakni Anies Baswedan.
“Pasti nggak enak seandainya misalnya kegiatan Ganjar itu tidak seramai kalau kegiatan Anies,” ujar Refly, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Selasa (2/5/2023).
Menurut Refly, kelebihan Anies adalah Anies telah lebih dulu mengambil langkah sehingga kegiatannya terkesan jauh dari upaya mobilisasi.
Sementara itu, kegiatan yang dilakukan Ganjar terkesan dimobilisasi lantaran didukung kekuasaan yang diidentikkan dengan amplop atau duit.
“Kelebihan Anies, karena dia sudah leading duluan adalah kegiatannya jauh dari kesan mobilisasi tapi partisipasi. Kalau yang ditopang kekuasaan biasanya lebih pada mobilisasi, bukan partisipasi. Karena mereka tahu di situ ada duitnya,” jelas Refly.
Ahli hukum tata negara ini kemudian mengatakan relawan yang bergerak karena ada duit merupakan relawan amplop sementara relawan yang bergerak tanpa amplop merupakan relawan sungguhan.
Itu yang membedakan antara relawan sungguhan atau dengan relawan amplop. Relawan sungguhan itu bergerak tanpa amplop bergerak tanpa mobilisasi tapi kalau relawan yang amplop ya bergerak dengan amplop dan bergerak dengan mobilisasi,” jelas Refly.