TajukPolitik – Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyatakan bahwa partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah menyepakati, untuk sementara waktu, bahwa Ridwan Kamil akan maju di Pilgub Jakarta dan Dedi Mulyadi akan maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar).
Namun, menurut Herman, kesepakatan tersebut belum final, dan dinamika politik menjelang pendaftaran pasangan cagub-cawagub akan terus dipantau dan dipertimbangkan.
“Ya (sepakat), sementara pembicaraan seperti itu,” ujar Herman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6).
Ia menjelaskan bahwa nama Ridwan Kamil sudah sering dibicarakan oleh para pimpinan KIM. Hanya saja, kata dia, Partai Golkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Jakarta atau Jabar.
“Menurut saya memang ini harus didudukkan kembali karena sekali lagi memimpin Jakarta tentu butuh orang yang punya pengalaman, punya pengetahuan, dan punya kapabilitas serta kapasitas untuk ke depannya. Oleh karenanya partai-partai terus mengeksplor tentunya karena belum ada kepastian sampai hari ini dan tidak ada partai yang cukup untuk mengusung sendiri, oleh karenanya harus berkoalisi,” jelas Herman.
Selain itu, kata Herman, kesiapan Ridwan Kamil untuk bertarung di Pilgub Jakarta juga menjadi faktor penentu. Namun, dia mengaku Ridwan Kamil lebih condong ingin bertarung di Pilgub Jakarta.
“Saya juga pernah bertemu dengan Pak Ridwan Kamil dan ia juga menimbang-nimbang ketika di Jakarta, tetapi kan belum ada kepastian saja, kita belum lihat,” tandas Herman.
Herman juga menyebut bahwa ia baru saja bertemu dengan Dedi Mulyadi untuk mendiskusikan rencana ke depan. “Saya juga barusan ketemu dengan Pak Dedi Mulyadi. Ini Pak Dedi mau kemana? Ke Jawa Barat. Pak Ridwan Kamil mau kemana? Pulang ke Jakarta, masih pembicaraanlah dan menurut saya ini anggap dinamika saja nanti pada akhirnya tentu partai-partai akan memutuskan, berkoalisi,” pungkas Herman.
Dengan demikian, meskipun telah ada kesepakatan sementara, keputusan akhir mengenai pencalonan Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi akan ditentukan oleh dinamika politik dan kesepakatan partai-partai koalisi dalam beberapa waktu mendatang. Keputusan ini tentunya akan dipertimbangkan secara matang untuk memastikan kepemimpinan yang optimal di Jakarta dan Jawa Barat.