TajukNasional Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya kesiapan personel Brimob dalam menghadapi Operasi Mantap Praja 2024, yang bertujuan untuk mengamankan Pilkada Serentak 2024.
Dalam sambutannya pada acara Syukuran HUT Ke-79 Korps Brimob Polri di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11), Sigit mengungkapkan bahwa Polri telah memetakan sejumlah wilayah rawan konflik yang perlu mendapat perhatian khusus selama proses pilkada.
“Saat ini kita sedang memasuki tahapan kampanye, dan beberapa wilayah yang sangat rawan perpecahan sudah kami petakan. Ini merupakan perhatian utama, baik dari Bawaslu maupun badan intelijen,” kata Jenderal Sigit.
Menurutnya, pilkada di 202 daerah dengan dua pasangan calon diprediksi akan menambah ketegangan, terutama di kalangan pendukung fanatik.
Sigit memberikan contoh situasi yang terjadi pada debat kandidat, di mana pendukung masing-masing pasangan calon saling berdebat dengan penuh emosi.
“Baru debat saja sudah ada saling lempar-melempar. Ini menggambarkan betapa panasnya situasi yang mungkin terjadi setelah pencoblosan, terutama jika ada pasangan yang kalah,” ujarnya.
Karena itu, Sigit meminta personel Brimob, yang berperan sebagai pasukan kontingensi, untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi potensi eskalasi kerawanan.
“Brimob harus siap mengatasi peningkatan ancaman. Dari 54.456 personel Brimob yang tersedia, sebanyak 9.985 akan diterjunkan untuk tugas kontingensi,” ujar Kapolri.
Ia menambahkan bahwa kesiapan Brimob harus mencakup kecepatan, kemampuan, dan penyesuaian dengan zonasi wilayah yang telah ditentukan.
Dengan persiapan matang, Sigit optimis Brimob Polri dapat menjaga keamanan dan kelancaran Pilkada Serentak 2024.