TajukPolitik – Wakil Ketua Umum Demokrat, Benny K Harman menanggapi dua Menteri Kabinet Indonesia Maju beda pendapat soal investasi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Legislator Demokrat itu menyoroti keduanya. Pasalnya, keduanya merupakan anggota kabinet Presiden Jokowi, mamun tidak satu suara terkait IKN.
Alih-alih memberi pernyataan yang terang soal investasi IKN yang selama ini simpang siur. Benny menilai keduanya malah membuat rakyat bingung.
“Dua menteri ini bertengkar sendiri. Keduanya sama-sama pembantu presiden. Sama-sama menyebut diri loyalis Jokowi. Buat pernyataan yang bikin rakyat bingung,” ungkapnya dikutip tajuknasional.com dari unggahannya di X, Senin (25/12).
Benny sampai-sampai melontarkan pernyataan siapa yang layak dipercaya di antara keduanya, Menteri Investasi atau Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
“Dari keduanya, pernyataan siapa kah yang bisa dipercaya? Anda percaya Mahfud atau Bahlil?” pungkasnya.
Diketahui, Mahfud menyebut hingga saat ini belum ada investor yang masuk di IKN. Itu diungkapkan saat debat Calon Wakil Presiden, yang digelar pada 22 Desember 2023.
Hal itu dibantah Bahlil. Bahlil yang diketahui merupakan bagian Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menyebut sudah ada investor yang masuk.
Investor IKN baik dari dalam negeri maupun luar negeri sudah ada yang masuk.
Bahlil bilang investor asing yang telah masuk dari beberapa perusahaan di Eropa. Total investasinya saat ini kurang lebih Rp50 triliun.
Terkait dengan investor yang masuk ke IKN, September lalu Badan Otorita IKN menggelar rapat dengan Banggar DPR RI. Dalam paparannya disebutkan jika ada 10 investor kelas kakap yang siap investasi di IKN, tergabung dalam konsorsium Agung Sedayu Group (ASG). Berikut Daftarnya:
1. Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma/Aguan)
2. Salim Group (Anthony Salim)
3. Sinarmas (Franky Widjaja)
4. Pulau Intan (Pui Sudarto)
5. Djarum (Budi Hartono)
6. Grup Djarum (Budi Hartono)
7. Adaro Group (TP Rahmat/Boy Thohir)
8. Barito Pacific (Prajogo Pangestu)
9. Mulia Group (Eka Tjandranegara)
10. Astra (Soeryadjaya)