TajukPolitik – Pengamat Politik, Ujang Komarudin khawatir bila pernyataan Denny Indrayana itu terbukti Anies Baswedan ditetapkan menjadi tersangka.
Berarti hukum, kata dia, memang benar dijadikan alat untuk menghantam lawan Politik di Pilpres 2024 mendatang.
“Ini sangat ngeri, kalau terjadi. Hukum dijadikan alat untuk menyerang lawan politik,” kata Ujang saat dihubungi, Kamis (22/6).
Menurut Ujang, sebagai negara hukum, harusnya para penegak hukum profesional manangani suatu kasus.
Jangan karena lawan politik, lanjutnya, itu yang menjadi atensi untuk diusut. Sementara kasus-kasus besar lainnya dibiarkan begitu saja.
“Harusnya kasus-kasus pejabat yang berlindung di bawah kekuasaan juga harus diusut,” ujarnya.
Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana kembali mengeluarkan hipotesis mengejutkan.
Kali ini, dia menduga kalau pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menetapkan tersangka capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Penetapan tersangka Anies Baswedan itu berkaitan dengan perkara dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Anies segera jadi tersangka korupsi di KPK. Kabar itu sudah menjadi informasi yang beredar di banyak kesempatan,” kata Denny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/6).
Koalisi Perubahan sendiri terus bergerak maju. Dua hari sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan mengumpulkan dan memimpin langsung rapat dengan Tim 8 yang terdiri dari perwakilan Demokrat, Nasdem, PKS dan Tim Anies. (selasa, 21/6).
Dalam pertemuan yang di gelar di Sekretariat KPP, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Anies dan Tim 8 tidak lagi membahas soal bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Anies, namun sudah melangkah lebih maju ke tahapan implementasi strategi pemenangan dan taktis pelaksanaan
“Soal pembahasan Cawapres sudah dapat dikatakan selesai. Nama-nama yang diusulkan oleh Partai Koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam. Satu nama sudah dikantong Bacapres Anies, mari kita tunggu siapa tahu sekembali Pak Anies dari ibadah haji akan ditentukan momentum terbaik untuk mendeklarasikan Pasangan Capres-Cawapres Koalisi Perubahan,” tutur Sugeng Suparwoto, Anggota Tim 8 wakil dari Partai Nasdem.
Sudirman Said, anggota Tim 8 yang mewakili Anies Baswedan menjelaskan bahwa dalam pertemuan selasa sore hingga malam kemarin, Anies menugaskan agar Tim 8 mulai mempersiapkan langkah kongkrit ke depan.
“Pak Anies meminta agar Tim 8 mulai terus bergerak maju memikirkan hal-hal teknis. termasuk melengkapi Struktur Tim Pemenangan Nasional, kegiatan bersama tiga Partai koalisi dan opsi waktu deklarasi pasangan Capres dan Cawapres,” sambung Sudirman.
Sementara itu, Teuku Riefky Harsya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang juga anggota Tim 8 menyatakan bahwa Partai Demokrat siap untuk berkolaborasi dengan seluruh anggota koalisi dan relawan Anies Baswedan.
“Struktur dan Kader Partai Demokrat telah merapatkan barisan bersiap untuk turun bersama dengan para kader Partai Koalisi, dan Relawan Pro Perubahan di seluruh Indonesia. Konsolidasi awal diperlukan untuk persiapan Kegiatan Pemenangan dan Antisipasi Kecurangan.” tegas Teuku Riefky.
Menurut Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Sohibul Iman, arahan yang dipimpin langsung Capres Anies Baswedan merupakan bentuk kepastian bahwa KPP terus melaju.
“Pembahasan rapat ini menandakan tahapan kerja politik Koalisi Perubahan berjalan secara konstruktif dan progresif. Bismillah, Kami siap berlayar menuju kemenangan Pilpres 2024.” tutup anggota Tim 8 perwakilan dari PKS ini.