TajukNasional – Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, terus aktif melakukan pendekatan ke sejumlah partai dalam upayanya mewujudkan tujuan politiknya menjadi Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Jawa Barat pada Pilkada Serentak yang akan datang pada bulan November 2024.
Hari ini, Rabu (3/7), Bima Arya mengunjungi kantor DPD Demokrat Jabar untuk mengambil sekaligus menyerahkan formulir pendaftaran dari partai berlambang bintang mercy tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari mandat yang diterimanya dari PAN untuk memperluas dukungan politik.
“Formulir hari ini juga akan dikembalikan. Karena Demokrat partai istimewa di hati saya dua periode jadi Wali Kota Bogor tidak mungkin terjadi tanpa dukungan partai Demokrat,” kata Bima usai mengunjungi DPD Partai Demokrat. Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran Demokrat dalam perjalanan politik Bima Arya di masa lalu, serta harapannya untuk melanjutkan kolaborasi tersebut di masa depan.
Selain ditugaskan untuk bersilaturahmi dengan partai lain, Bima Arya juga diperintahkan untuk berkomunikasi dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ia menilai Demokrat sebagai mitra strategis untuk melanjutkan kiprah politiknya di Jawa Barat.
“Saya siap bekerja sama bermitra dan berpasangan dengan siapapun dalam posisi apapun, itu kita akan jalani,” ucapnya, menunjukkan keterbukaannya terhadap berbagai kemungkinan kolaborasi politik.
Dalam Pilkada Serentak Jabar tahun ini, PAN tidak dapat mengusung calonnya secara mandiri karena hanya memiliki 7 kursi di DPRD Jabar. Oleh karena itu, Bima Arya menegaskan pentingnya membuka komunikasi seluas-luasnya dengan partai lain.
“Iya ada Demokrat ada Golkar, Gerindra, hari ini kemungkinan itu dibuka semua. Gak bisa sendiri maka dibuka komunikasi seluas-luasnya,” katanya.
Ketika disinggung tentang pernyataan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, yang juga mendorong Desy Ratnasari sebagai calon di Pilgub Jabar, Bima Arya menyatakan kesiapannya untuk mendukung keputusan partai siapapun yang akan diusung nanti.
“Sangat bisa dipahami kalau ketua umum menyampaikan beberapa nama untuk menyikapi dinamika politik. Kan yang menentukan bukan hanya survei, tapi juga akseptabilitas komunikasi kecocokan dan lainnya, sangat bisa dipahami,” katanya.
Bima Arya juga menegaskan komitmennya untuk mengikuti perintah partai dan berjuang untuk siapapun yang akhirnya diputuskan untuk diusung. “Kalau akhirnya ada nama lain selain Bima Arya, saya akan ikut perintah partai dan ikut berjuang. kalau Bima Arya yang diperintah ya kita siap,” pungkasnya.
Dengan pendekatan yang terbuka dan kolaboratif, Bima Arya menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi Pilkada Jabar 2024, menegaskan dukungannya terhadap keputusan partai, dan komitmennya untuk bekerja sama demi mencapai tujuan politik yang lebih besar.
