Tajukpolitik – Dalam sebuah pernyataan resmi pada Minggu malam (12/5), politikus PDIP, Darmadi Durianto, menyatakan keraguan atas kemungkinan PDIP untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta, apalagi untuk menduetkannya dengan Ahok.
Menurut Darmadi, Anies dan Ahok sebaiknya bertarung satu sama lain, bukan berduet. Selain faktor aturan KPU, menurutnya, menduetkan Anies dengan Ahok bukanlah opsi yang memungkinkan.
“Peluang Anies direkomendasikan PDIP sebagai cagub DKI Jakarta sangat tipis,” katanya.
Darmadi juga menilai bahwa usulan untuk menduetkan Anies dan Ahok sulit terealisasi, karena selain faktor ideologis, gaya kepemimpinan keduanya juga sangat berbeda. Dia menyoroti bahwa Ahok memiliki keputusan yang lebih tegas dalam eksekusi kebijakan, sementara Anies sering kali ragu-ragu.
Meskipun begitu, Darmadi tidak ingin berspekulasi lebih jauh tentang keputusan partainya terkait cagub DKI Jakarta.
“Semua kita serahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP) yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan cagub DKI Jakarta yang pantas,” ujarnya.
Namun, Darmadi mengakui bahwa Ahok memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan dukungan PDIP sebagai cagub DKI Jakarta, mengingat rekam jejaknya yang lebih baik dan kesesuaian dengan cita-cita partai, terutama dalam mendukung rakyat kecil.
Darmadi juga memperingatkan agar pilkada kali ini tidak memunculkan politik identitas yang dapat memecah belah masyarakat. Menurutnya, pemahaman akan akar ideologi kedua calon juga sangat penting, dan hal ini menjadi alasan mengapa Anies dan Ahok tidak mungkin berpasangan.
Dalam catatan Darmadi, rekam jejak Anies tidak selaras dengan ideologi PDIP.
“Ketua Umum kami bahkan beberapa kali mengkritik kepemimpinan Anies, misalnya dalam kebijakan penebangan pohon di Monas untuk pergelaran Formula-E. Ibu Mega bahkan menilai Jakarta tidak masuk sebagai kota intelektual di bawah kepemimpinan Anies,” ungkapnya.
Untuk diketahui, saat ini banyak isu yang beredar jika Anies Baswedan akan berduet dengan Ahok dalam menghadapi perhelatan Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar pada 24 November 2024 mendatang.
Walaupun begitu, hingga sekarang tidak ada satu partai pun yang mengusung pasangan tersebut.