TajukPolitik – Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Kunto Adi mengatakan wajar Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganggap koalisi lama tidak mengindahkan etika dan moral.
Menurut Kunto Adi hal itu disampaikan AHY karena Partai Demokrat merasa dikhianati oleh kubu Anies.
“Perdebatan soal etik di debat ketiga calon presiden itu kemudian keluar gelanggang akhirnya kemana -mana dan perbedatan etik itu menurut saya kalau mau balas dari sisi kubunya Pak Prabowo ya paling tepat ya Mas AHY Partai Demokrat, karena dia pernah merasa dikhianati,” katanya.
Kunto Adi juga menyinggung soal perkataan Anies saat di Hotel Majapahit Surabaya, berbunyi “lebih baik minta maaf daripada minta izin”. Menurut Kunto Adi itu merupakan salah satu contoh tak baik dalam etika politik.
“Saya inget banget perkataan pak anies waktu itu di hotel majapahit surabaya ‘lebih baik minta maaf daripada minta izin’ kan itu juga satu hal yang menurut saya sebuah contoh buruk dalam etika politik,” kata Kunto Adi.
Seperti diketahui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan kembali alasan partai menarik dukungan untuk Capres Anies Baswedan.
AHY bilang, koalisi lama tidak mengindahkan nilai moral dan etika.
Meski sudah tidak mendukung Capres Anies, namun semangat perubahan dan perbaikan tetap dipegang Partai Demokrat yang saat ini memberi dukungan untuk Capres Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran yang mengusung komitmen melanjutkan program Jokowi.
Seperti diketahui saling sindir soal etika mengemuka dalam debat ketiga calon presiden pada Minggu lalu, 7 Januari 2024.
Kala itu, Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan menyinggung pelanggaran etika Prabowo yang tetap memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo usai MK menetapkan batas usia capres cawapres.
Pernyataan itu langsung dibalas Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto yang mengatakan Anies tak pantas berbicara etika. Prabowo bilang, Anies memberi contoh yang tidak baik soal etik.