Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai kehadiran Presiden sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan ibadah haji.
“Ini menjadi simbol perhatian dan komitmen negara terhadap penyelenggaraan ibadah haji,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa seluruh persiapan keberangkatan jemaah tahun ini telah rampung dan berada dalam kondisi siap 100 persen.
“Semua calon jemaah telah terdaftar, dan kami juga menyiapkan pelunasan cadangan untuk mengantisipasi jika ada yang berhalangan, sehingga seluruh kursi dipastikan terisi,” kata Nasaruddin.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga kembali mendapat kepercayaan dari otoritas Arab Saudi sebagai model dalam pengelolaan haji. Fasilitas fast track atau Makkah Route kembali diberlakukan, sehingga proses imigrasi dilakukan sebelum keberangkatan, bukan saat tiba di Arab Saudi. Fitur baru lainnya termasuk kartu identitas berteknologi chip dan pemberitahuan nomor kamar sejak di tanah air.
Kerja sama lintas kementerian juga dijalankan dengan Kementerian Kesehatan untuk meminimalisir risiko kesehatan jemaah. Program safari wukuf dan layanan khusus untuk perempuan, lansia, serta penyandang disabilitas menjadi bagian dari strategi pelayanan inklusif tahun ini.
“Kita telah siapkan semua skenario sebaik mungkin,” tegasnya.,” tutup Nasaruddin.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI