MBG Harus Jadi Motor Ekonomi Lokal, Bukan Sekadar Layanan Makanan
Lebih jauh, Nurhadi mengingatkan bahwa MBG seharusnya tidak semata-mata menjadi proyek pengadaan makanan, melainkan juga motor penggerak ekosistem ekonomi gizi berbasis komunitas. Ia mendorong agar BGN melibatkan tenaga lokal, UMKM, hingga petani kecil sebagai bagian dari rantai produksi dan distribusi pangan.
“Kalau semua belanja dari grosir besar, petani dan pedagang kecil hidupnya makin sulit. Padahal mereka bisa jadi tulang punggung ketahanan pangan lokal,” ucapnya.
Ia menyebut pendekatan berbasis lokal ini sebagai solusi dua sisi: menjaga kualitas makanan untuk anak-anak sekaligus menghidupkan ekonomi desa.
Dapur Sekolah Harus Naik Kelas, Bukan Hanya Pelaksana
Sebagai penutup, Nurhadi mendorong peningkatan kapasitas dapur sekolah mitra BGN agar tidak hanya menjadi pelaksana teknis, tetapi juga bagian dari rantai nilai ekonomi lokal yang berkelanjutan.
“Ini bukan soal dapur saja. Ini soal pemberdayaan. Kalau warga merasa punya andil, mereka akan jaga program ini,” katanya.
Menurut Nurhadi, keberhasilan jangka panjang MBG hanya bisa dicapai bila masyarakat dilibatkan secara nyata — dari petani, UMKM, hingga pengelola dapur — dan diberi peran dalam membangun kemandirian pangan berbasis komunitas.