TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah pusat memastikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu berbasis Refuse Derived Fuel (TPST-RDF) di Kota Padang. Fasilitas ini diproyeksikan menjadi solusi strategis dalam mengatasi penumpukan sampah yang terus meningkat serta mendorong pemanfaatan energi terbarukan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meninjau langsung lokasi rencana pembangunan TPST-RDF di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Air Dingin, Minggu (30/11/2025). Selain agenda peninjauan, Menko Pangan juga menyerahkan bantuan bagi warga terdampak bencana.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, mengapresiasi komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan fasilitas tersebut. Ia menyebut teknologi RDF sangat dibutuhkan sebagai solusi jangka panjang, mengingat volume sampah harian yang mencapai 645–750 ton. “Tempat pembuangan semakin terbatas. Teknologi RDF adalah solusi tepat untuk mengurangi beban TPA sekaligus menghasilkan energi terbarukan,” ujar Fadly.
Baca Juga: Zulhas Tinjau Lokasi Banjir Bandang Padang, Instruksikan Bulog Gandakan Logistik
Berdasarkan data Pemko Padang, sekitar 500–600 ton sampah masuk setiap hari ke TPA Air Dingin. Kondisi itu menuntut percepatan pembangunan fasilitas pengolahan modern untuk mengurangi residu dan memperpanjang usia TPA.
Zulhas menilai proyek TPST-RDF sejalan dengan agenda nasional penguatan ketahanan energi dan pengurangan risiko lingkungan. Ia memastikan kesiapan pemerintah pusat mendukung pembiayaan dan koordinasi lintas kementerian. “Program RDF seperti di Padang harus kita dukung karena memberi nilai tambah, mengurangi dampak lingkungan, dan mendorong energi alternatif,” tegasnya, seraya memastikan dukungan teknis dan administratif.
TPST-RDF ditargetkan mampu mengolah hingga 500 ton sampah per hari, menekan emisi karbon dan gas metana, serta memperkuat ekonomi sirkular. RDF yang dihasilkan akan dimanfaatkan PT Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif dengan kapasitas penyerapan mencapai 200 ton per hari.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
