TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa hingga kini Indonesia masih bergantung pada impor garam untuk memenuhi kebutuhan sektor industri.
“Sekarang kita sudah tidak impor garam konsumsi, tapi untuk industri masih,” kata Zulkifli saat menyampaikan capaian satu tahun kinerja kementeriannya di Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Baca Juga: Pemerintah Targetkan 82,9 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Tahun 2026
Meski demikian, Zulhas—sapaan akrabnya—optimistis Indonesia dapat mengakhiri ketergantungan impor garam sepenuhnya pada 2027, seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri.
“Kalau kebutuhan nasional sudah terpenuhi, impor semua jenis garam akan kita hentikan,” tegasnya.
Pemerintah sebelumnya telah melarang impor garam untuk kebutuhan pangan dan farmasi mulai 1 Januari 2025, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pergaraman Nasional.
Namun, pada Mei 2025, pemerintah kembali melonggarkan kebijakan impor setelah sejumlah industri, seperti farmasi dan makanan-minuman, menyatakan kesulitan pasokan bahan baku.
Menurut Zulkifli, kapasitas produksi garam industri nasional masih terbatas, terutama untuk kebutuhan chlor-alkali plant (CAP) serta bahan baku infus dan farmasi.
“Kita belum bisa memproduksi garam dengan kualitas yang dibutuhkan industri farmasi dan Mamin (makanan-minuman). Maka, sementara ini impor masih diperlukan. Targetnya, 2027 kita sudah bisa produksi sendiri,” ujar Zulhas.
Pemerintah kini tengah menyiapkan pendirian sejumlah pabrik garam industri di kawasan pesisir untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mengurangi ketergantungan impor di masa depan.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI