TAJUKNASIONAL.COM – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengumumkan bahwa pembangunan Jembatan Buton-Muna akan dimulai pada tahun depan, sebagai langkah pemerintah untuk memperkuat konektivitas antar pulau dan mendorong perekonomian di Kawasan Timur Indonesia. Proyek yang menghubungkan Pulau Buton dan Pulau Muna ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi sektor pariwisata dan perikanan yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas wilayah, dan Jembatan Buton-Muna adalah bagian dari inisiatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kemudahan akses antar pulau. Proyek ini juga akan membuka peluang besar bagi sektor perdagangan dan industri kecil menengah,” kata Menteri Dody dalam kunjungannya ke Pulau Buton, Minggu (13/7/2025).
Jembatan yang direncanakan sepanjang 2.969 meter ini akan menghubungkan Desa Baruta di Kabupaten Buton Tengah dengan Desa Palabusa di Kota Baubau. Proyek strategis ini diperkirakan akan selesai dalam waktu empat tahun setelah pembangunan dimulai.
Memperhitungkan Dampak Perubahan Iklim dalam Desain Jembatan
Menteri Dody menekankan bahwa desain jembatan harus memperhitungkan dampak perubahan iklim, khususnya kenaikan permukaan laut akibat pencairan es di Kutub. “Desain jembatan ini akan disesuaikan untuk mengantisipasi kenaikan permukaan laut, memastikan struktur ini dapat bertahan hingga 50 tahun ke depan,” jelas Dody.
Komponen dan Infrastruktur Jembatan
Jembatan Buton-Muna akan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya jalan pendekat Pulau Muna sepanjang 1.278 meter, jembatan pendekat Pulau Muna sepanjang 186 meter, jembatan utama sepanjang 765 meter, serta jembatan pendekat Pulau Buton sepanjang 525 meter. Selain itu, jalur khusus motor sepanjang 2 meter akan disediakan untuk meningkatkan kenyamanan pengendara.
Dengan kehadiran jembatan ini, diharapkan mobilitas masyarakat dan distribusi barang antar pulau dapat meningkat signifikan. “Kami percaya bahwa Jembatan Buton-Muna akan menjadi penggerak utama ekonomi kawasan ini dan simbol kemajuan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia,” tutup Menteri Dody.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI