Jumat, 19 Desember, 2025

Mentrans Kenalkan Konsep Transmigrasi 5.0 di Tiongkok: Bangun Ekosistem Industri dan Kemanusiaan

TAJUKNASIONAL.COM Konsep Transmigrasi 5.0 menjadi arah baru pembangunan kawasan transmigrasi Indonesia yang menekankan pendekatan ekosistem terpadu. Program ini mengintegrasikan sektor industri, pendidikan, dan kesehatan untuk menciptakan komunitas yang produktif, mandiri, dan berdaya saing global.

Hal tersebut disampaikan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam forum bisnis bersama pejabat dan pengusaha Tiongkok di Gezhouba Meijue Hotel, Wuhan, Selasa (14/10). Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok bukan hanya berbasis investasi, tetapi juga bertujuan membangun peradaban bersama yang berkelanjutan.

“Transmigrasi 5.0 adalah titik temu antara industri dan kemanusiaan. Kami menyebutnya Transmigrasi Baru — sistem yang menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di kawasan perbatasan lengkap dengan perumahan, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan industri lokal. Setiap permukiman adalah ekosistem hidup,” ujar Menteri Iftitah.

Baca Juga: Mentrans Iftitah Kagumi Transformasi BUMD di Tiongkok Jadi Perusahaan Global

Dalam kesempatan itu, Iftitah juga memaparkan lima keunggulan strategis Indonesia bagi calon investor asal Tiongkok. Pertama, ketersediaan lahan bersih lebih dari 500 ribu hektare di zona ekonomi transmigrasi. Kedua, tenaga kerja muda dan terampil. Ketiga, sumber daya alam yang melimpah. Keempat, stabilitas politik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Kelima, dukungan infrastruktur berupa pelabuhan, bandara, dan koridor digital yang terhubung langsung ke wilayah perbatasan.

“Selama puluhan tahun, transmigrasi dikenal sebagai program pemindahan penduduk. Namun kini, maknanya berevolusi. Transmigrasi bukan lagi soal memindahkan orang, melainkan menggerakkan potensi. Ini adalah tentang mengakselerasi ekonomi nasional,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Transmigrasi akan membentuk Project Facilitation Office (PFO), sebuah sistem satu pintu untuk mempercepat proses perizinan dan memastikan kepastian hukum bagi investor.

“Kami menjamin kecepatan, integritas, dan kepastian. Tidak ada pita merah — hanya karpet merah bagi mitra yang serius membangun Indonesia,” tambah Menteri Iftitah.

Kementerian Transmigrasi juga mengajak Gezhouba Group dan para pelaku industri Tiongkok untuk memperkuat kolaborasi dalam pembangunan Ekosistem Industri Transmigrasi. Kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan energi terbarukan, manufaktur hijau, dan permukiman cerdas (smart settlement), sekaligus membuka peluang kerja baru bagi masyarakat transmigran di Indonesia.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini