TAJUKNASIONAL.COM — Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menetapkan sejumlah wilayah di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia sebagai pilot project Program Transmigrasi Lokal, dengan fokus awal pada Kepulauan Natuna (Kepulauan Riau) dan Salor, Merauke (Papua Selatan).
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan pada Senin (21/4/2025) bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengembangkan daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), sekaligus mendorong pembangunan kawasan berbasis potensi lokal.
Tiga Lokasi di Barat: Poros Maritim Transmigrasi
Di Indonesia bagian barat, tiga wilayah ditetapkan sebagai lokasi percontohan:
- Kawasan Barelang (Pulau Batam, Rempang, dan Galang)
- Kepulauan Natuna
- Kepulauan Anambas
Ketiganya berada di Provinsi Kepulauan Riau dan dinilai kaya akan potensi kelautan, perikanan, serta pariwisata. Khusus di Natuna, Kementrans telah memiliki Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 30.000 hektare yang potensial untuk pengembangan perkebunan kelapa.
“Rencananya pembangunan akan difokuskan di poros maritim Natuna, Anambas, dan Barelang, membentuk satu kesatuan kawasan yang saling terhubung,” ujar Menteri Iftitah.
Kawasan Tengah: Polewali Mandar Jadi Kandidat Terkuat
Untuk kawasan tengah Indonesia, kajian masih berlangsung. Namun dua lokasi yang potensial adalah:
- Maloy, Kalimantan Timur
- Polewali Mandar, Sulawesi Barat
Dari keduanya, Polewali Mandar disebut sebagai kandidat kuat karena potensi perkebunan cokelat yang besar. Menariknya, sudah ada investor yang tertarik menanamkan modal untuk industri hilir cokelat di kawasan tersebut.
“Kami ingin tidak hanya cokelat mentah atau bubuk, tapi juga produk hilir seperti pabrik permen cokelat. Itu sudah mulai dilirik,” ujar Iftitah.
Fokus Timur: Merauke Hanya untuk Warga Lokal
Di bagian timur Indonesia, program akan difokuskan di daerah Salor, Merauke, Papua Selatan, dengan pendekatan transmigrasi lokal murni. Artinya, hanya warga Kabupaten Merauke yang dapat ikut serta, tanpa adanya peserta dari luar daerah.
Peserta akan mendapat pendampingan dari Transmigrasi Patriot, program khusus Kementrans yang melibatkan anak muda sebagai motor penggerak transmigrasi melalui beasiswa pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat di kawasan tersebut.
“Di Merauke, kami pastikan tidak ada transmigran dari luar. Ini program transmigrasi lokal untuk memperkuat warga asli dengan pendampingan generasi muda,” tegas Menteri Iftitah.