TAJUKNASIONAL.COM – Pemerintah Indonesia mempertegas arah baru pembangunan ekonomi nasional dengan mendorong peran Danantara sebagai ujung tombak ketahanan ekonomi menghadapi tantangan global.
Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa kehadiran Danantara adalah langkah tepat yang merefleksikan semangat kemandirian ekonomi bangsa.
“Kita lihat pada akhir-akhir ini tensi dari geopolitik, geoekonomi dunia yang sudah makin meningkat tajam, menyadarkan banyak bangsa di dunia ini bahwa kita harus bersandar kepada kekuatan ekonomi kita sendiri,” kata Rosan dalam pertemuan Town Hall Danantara Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center, Senin (28/4/2025).
Rosan menambahkan, Danantara bukan hanya instrumen investasi, melainkan juga bentuk aktualisasi Pasal 33 UUD 1945, yang menempatkan ekonomi Indonesia dalam bingkai asas kekeluargaan dan intervensi negara yang terukur.
Rosan menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia dibangun dengan prinsip “disusun” secara aktif oleh negara, bukan “tersusun” secara otomatis oleh mekanisme pasar sepenuhnya. Menurutnya, apabila diserahkan sepenuhnya kepada pasar, maka arah pembangunan bisa menjauh dari kepentingan nasional.
“Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi juga pemerintah berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar itu sudah jauh melenceng daripada kepentingan nasional dan juga pembangunan nasional ke depan,” ujarnya.