TAJUKNASIONAL.COM — Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mengajak para kreator konten di daerah untuk bersinergi membangun ekosistem ekonomi kreatif, khususnya melalui pembentukan wadah atau asosiasi kreator konten yang mampu memperkuat posisi dan kolaborasi lintas subsektor.
Ajakan tersebut disampaikan dalam diskusi santai di atas kapal Pinisi yang berlayar di Pantai Losari, Makassar, Selasa (22/4), bersama para kreator konten lokal, Wali Kota Makassar, dan kepala daerah sekitarnya.
“Kreator konten bukan sekadar hobi, ini profesi menjanjikan yang sangat strategis dalam mendorong subsektor ekonomi kreatif lain seperti kuliner, fesyen, kriya, hingga pariwisata,” ungkap Menekraf Riefky, sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemenekraf (25/4).
Ia menegaskan pentingnya membangun ekosistem kreatif inklusif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo yang mencakup penciptaan lapangan kerja berkualitas dan penguatan ekonomi digital.
Menekraf juga mendorong pembentukan asosiasi kreator konten sebagai wadah koordinasi dan penguatan posisi tawar. “Saya ingin agar para kreator konten di Makassar membentuk asosiasi, bisa difasilitasi Pemkot. Ini akan jadi kekuatan kolektif agar kreator lebih mudah bermitra dengan pemda dan sektor lain,” tambahnya.
Turut hadir dalam diskusi tersebut antara lain Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang, dan Bupati Tanah Datar Eka Putra. Wali Kota Makassar mengapresiasi kontribusi kreator konten dalam promosi kota dan mendukung ide pembentukan asosiasi sebagai mitra resmi pemerintah.
“Saya yakin teman-teman kreator punya ide-ide brilian dan konten yang menarik. Pemerintah kota butuh itu untuk promosi dan pengembangan ekonomi lokal,” ujar Munafri.
Salah satu kreator konten, Naufal Ahmad Al Hikam, yang fokus pada konten wisata dan motivasi, menyambut baik diskusi tersebut. Ia berharap pemerintah memberikan dukungan lebih kepada kreator di pedesaan, terutama dalam hal infrastruktur digital seperti jaringan internet.
Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf, Muhammad Neil El Himam, menyampaikan bahwa program ASTA EKRAF kini menjadi wadah integratif seluruh subsektor ekonomi kreatif, termasuk pengembangan kreativitas dari desa. “Masalah akses jaringan nanti akan kami koordinasikan dengan Kominfo agar tidak ada hambatan untuk kreator desa,” jelasnya.
Sementara itu, podcaster Rijal Djamal turut mendukung pembentukan ekosistem kreator yang sehat. Ia berharap pemerintah kota serius mendesain struktur Dinas Ekonomi Kreatif agar para kreator memiliki perlindungan hukum dan peluang pemberdayaan yang berkelanjutan.
“Kreator konten tidak boleh lagi bekerja tanpa payung hukum. Saya sepakat dengan ide asosiasi dan pemberdayaan agar ekosistem ini tumbuh nyata, bukan sebatas slogan,” tutup Rijal, pemilik akun Instagram @rijalsystem.
Diskusi ini menjadi langkah awal konkret penguatan subsektor kreator konten dalam kerangka ekonomi kreatif nasional, dengan harapan lahirnya kebijakan yang berpihak pada para pelaku kreatif di seluruh Indonesia.