TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah Indonesia dan Federasi Rusia resmi menyepakati enam poin kerja sama strategis di sektor maritim, mencakup alih teknologi angkutan laut, pengembangan industri galangan kapal, serta pembangunan infrastruktur pelabuhan berkelanjutan.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Dewan Maritim Rusia Nikolai Patrushev, di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
“Indonesia sangat terbuka terhadap kerja sama maritim dengan semua negara, termasuk Rusia, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia,” ujar AHY usai konsultasi bilateral di Fairmont, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Megatren Global 2050, AHY Dorong Inovasi dan SDM Adaptif
AHY menjelaskan, enam bidang kerja sama tersebut meliputi peningkatan kapasitas angkutan laut melalui alih teknologi, riset dan kerja sama ilmiah maritim, pengembangan pelabuhan berkelanjutan, industri galangan kapal, pendidikan dan pelatihan SDM maritim, serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
“Kerja sama ini tidak hanya soal industri perkapalan, tetapi juga bagaimana kita mengolah potensi laut dan mengembangkan SDM yang inovatif,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, AHY menargetkan kontribusi sektor maritim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mencapai 9,1 persen pada tahun 2029, naik dari target 8,1 persen pada 2025.
Untuk mencapai target tersebut, AHY menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM di sektor maritim melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. “Semakin banyak tenaga ahli dan pakar di bidang kelautan, semakin kuat pula posisi Indonesia sebagai negara maritim,” pungkasnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
