Lebih lanjut, Ibas menilai digitalisasi harus diarahkan untuk membuka akses kerja baru, khususnya di sektor kreatif digital, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan melalui investasi dan penguatan jejaring bisnis lintas negara.
“Kita harus mampu menciptakan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan generasi muda dan industri digital. Termasuk mempersiapkan regulasi yang adaptif dan mendorong kolaborasi dengan sektor swasta,” katanya.
Dalam penutup, Ibas mengusulkan agar diskusi digital antara kedua negara diperluas ke level ASEAN agar menjadi agenda bersama dalam menciptakan kawasan digital yang terintegrasi.
“Kerja sama ini tidak berhenti di tataran bilateral. Kita bisa dorong forum-forum seperti ASEAN untuk membahas lebih dalam potensi dan tantangan transformasi digital, termasuk investasi digital B2B yang saling menguntungkan,” pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Ibas didampingi sejumlah anggota parlemen, antara lain Cellica Nurrachadiana, Achmad, Firman Soebagyo, dan Ujang Bey.