Minggu, 22 Juni, 2025

Gerindra: Pola Komunikasi Pemerintahan Prabowo Terus Dievaluasi Demi Perbaikan

TAJUKNASIONAL.COM – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa pola komunikasi pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan terus dievaluasi secara berkala. Evaluasi tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menyempurnakan sistem dan tradisi pemerintahan yang tengah dibangun.

“Pola komunikasi ini akan terus dievaluasi demi perbaikan sistem pemerintahan Pak Prabowo. Ini bagian dari upaya membangun pemerintahan yang lebih baik,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4).

Muzani juga menegaskan bahwa perbaikan komunikasi publik akan melibatkan partisipasi dan masukan dari masyarakat, termasuk kritik-kritik yang konstruktif. Menurutnya, Presiden Prabowo sangat terbuka terhadap pandangan masyarakat dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan ke depan.

“Pak Prabowo memperhatikan kritik dari masyarakat dan terus mencari solusinya,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa pemerintahan Prabowo masih dalam tahap awal, baru sekitar enam bulan berjalan. Karena itu, pola komunikasi yang dijalankan masih dalam proses penyesuaian dan penyempurnaan.

“Kadang efektif, kadang belum maksimal. Tapi itu proses yang wajar karena masih mencari bentuk terbaik,” lanjutnya.

Komitmen Prabowo Perbaiki Strategi Komunikasi

Sebelumnya, dalam wawancara khusus bersama tujuh jurnalis yang disiarkan di TVRI (Selasa, 8 April), Presiden Prabowo mengakui bahwa komunikasi publik selama 150 hari pertama pemerintahannya masih belum optimal. Ia menegaskan bahwa seluruh kelemahan itu menjadi tanggung jawab pribadinya, bukan kesalahan orang lain.

“Saya akui, saya yang bertanggung jawab. Itu salah saya,” kata Prabowo menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi Detikcom, Alfito Deannova Gintings.

Dalam kesempatan berbeda, yakni di Sarasehan Ekonomi Menara Mandiri, Jakarta, Prabowo mengungkapkan bahwa banyak kebijakan yang belum dipahami secara utuh oleh masyarakat karena kurang maksimalnya komunikasi publik.

Presiden juga menyatakan bahwa dirinya memang lebih terbiasa bekerja dalam diam dan menunjukkan hasil nyata, ketimbang berbicara tanpa pencapaian konkret.

“Saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya. Saya ingin dinilai dari hasil kerja dan prestasi,” pungkasnya.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini