TAJUKNASIONAL.COM Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan tetap dilaksanakan meski memasuki masa libur sekolah.
Kebijakan ini mendapat perhatian dari DPR RI, khususnya terkait efektivitas pelaksanaan program saat aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara.
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, menilai bahwa pelaksanaan MBG di masa libur sekolah sejatinya tidak menjadi persoalan.
Namun, ia mengingatkan agar pemerintah tidak memaksakan program tersebut jika pada praktiknya tidak efektif menjangkau anak-anak.
“Saya yakin jarang sekali anak yang mau ke sekolah cuma sekadar mengambil satu porsi makanan, apalagi kalau jarak rumahnya jauh,” ujar Irma dalam keterangan tertulis yang dikutip Parlementaria, Selasa (23/12/2025).
Baca Juga: DPR RI Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat yang Diluncurkan Pemerintah
Menurut politisi Fraksi Partai NasDem itu, kelanjutan MBG selama libur sekolah sepenuhnya bergantung pada kesiapan teknis dan logistik Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana utama. Jika BGN menilai program dapat dijalankan tanpa kendala berarti, maka pelaksanaan MBG dapat diteruskan.
“Kalau mereka (BGN) mampu dan yakin tidak akan ada masalah, silakan saja dilanjutkan,” jelas Irma.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa tujuan utama MBG, yakni pemenuhan gizi anak-anak, tetap tercapai.
Jangan sampai program hanya berjalan secara administratif tanpa memberikan manfaat nyata bagi penerima.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah skema agar MBG tetap menjangkau sasaran selama masa libur sekolah.
Ia menegaskan bahwa penyaluran MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita tetap berjalan seperti biasa.
Baca Juga: Komisi III DPR RI Desak OJK Hapus Aturan Debt Collector Usai Rentetan Kekerasan
“Untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita tetap seperti biasa. Untuk anak sekolah, masing-masing SPPG perlu melakukan inventarisasi berapa banyak dan seberapa sering anak-anak bersedia datang ke sekolah,” kata Dadan, Minggu (21/12/2025).
Dadan menjelaskan, pada awal masa libur sekolah, siswa akan menerima menu siap santap yang relatif praktis, seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng. Skema ini direncanakan berlangsung maksimal selama empat hari pertama libur sekolah.
“Untuk hari berikutnya, jika siswa bersedia datang ke sekolah, makanan dibagikan di sekolah. Jika tidak, perlu didata mekanisme pengantaran ke rumah atau pengambilan di SPPG,” ujarnya.



