Lebih lanjut, Sudjatmiko menegaskan bahwa kualitas bangunan pendidikan, khususnya pesantren, harus mencerminkan keseriusan bangsa dalam melindungi generasi muda.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga tempat tumbuhnya masa depan bangsa. Karena itu, keselamatan mereka adalah tanggung jawab kita semua,” tutupnya.
Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny sendiri telah menelan puluhan korban jiwa dan menjadi sorotan nasional.
Hingga kini, proses evakuasi dan investigasi penyebab runtuhnya bangunan masih terus dilakukan.
Seruan Sudjatmiko diharapkan menjadi dorongan agar kejadian serupa tidak lagi terulang di masa depan.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



