Delegasi juga mengangkat beban berat negara-negara seperti Lebanon, Suriah, dan Yordania, yang selama bertahun-tahun menjadi tempat pengungsian rakyat Palestina.
Salah satu hasil penting forum adalah usulan pembentukan Kaukus Permanen untuk Palestina, yang rencananya akan mengirim delegasi langsung ke Gaza sambil membawa bantuan kemanusiaan.
“Kaukus ini akan memperkuat tekanan politik dan solidaritas nyata di lapangan,” jelas Mardani.
Ia juga menyampaikan bahwa pada 11 Juni 2025 mendatang, PBB akan menggelar sidang khusus membahas isu Palestina. “Ini momentum penting bagi dunia untuk bersatu melawan ketidakadilan,” tambahnya.
Mardani juga menyuarakan pentingnya aksi boikot global, tidak hanya terhadap Israel, tetapi juga terhadap perusahaan dan negara yang secara langsung atau tidak langsung mendukung agresi militer Israel.
“Boikot ini adalah bentuk perlawanan damai namun tegas. Kita harus lawan pendanaan terhadap genosida,” tegas politisi Fraksi PKS tersebut.
Sebagai tindak lanjut forum, Indonesia saat ini tengah menyusun draft resolusi yang akan diajukan ke Standing Committee on Political. Dokumen ini akan menjadi bagian dari Deklarasi Jakarta (Jakarta Declaration) atau Deklarasi Senayan, sebagai platform kerja sama konkret antarnegara anggota PUIC.
“Malam ini, tim sekretariat dan delegasi Indonesia akan merumuskan resolusi final. Besok akan kita ajukan sebagai bagian dari langkah bersama,” pungkasnya.