TajukNasional Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan tidak akan menambah kekuatan militer di Papua meski kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali menyuarakan ancaman perang.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi, menyatakan TNI tetap mengedepankan pendekatan humanis, dialogis, dan pembinaan teritorial dalam menjaga keamanan wilayah Papua.
“Pendekatan humanis, dialogis, dan pembinaan teritorial tetap dikedepankan sesuai arahan Panglima TNI,” ujar Kristomei dalam pernyataan tertulisnya kepada media, Selasa (8/4).
Pernyataan ini merupakan respons atas ancaman terbuka dari juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang menyatakan kelompoknya siap berperang jika pemerintah Indonesia tidak mengakui hak kedaulatan Papua.
Dalam keterangannya, Sebby menyebut ancaman ini buntut dari penembakan yang terjadi di Kuala Kencana, Timika, yang menurutnya dilakukan oleh aparat militer.
Sebby juga menuduh bahwa serangkaian aksi kekerasan yang terjadi di Papua merupakan bagian dari upaya untuk melindungi kepentingan perusahaan asing dan nasional serta memperkaya alat utama sistem persenjataan (alutsista) militer.
Menanggapi itu, Kristomei menegaskan bahwa pernyataan OPM bersifat propaganda dan bertujuan menebar ketakutan di tengah masyarakat.
“OPM kerap menyebar narasi-narasi seperti ini untuk menakut-nakuti dan mengintimidasi warga sipil,” tegasnya.
TNI menegaskan tetap berkomitmen menjaga stabilitas Papua dengan mengedepankan keamanan yang berpihak kepada rakyat dan menghindari tindakan represif.