TajukNasional Biaya perjalanan dinas luar negeri menjadi salah satu pos anggaran yang dipangkas dalam upaya penghematan besar-besaran pada APBN 2025.
Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang menargetkan penghematan anggaran hingga Rp306 triliun.
Dalam kebijakan tersebut, perjalanan luar negeri bagi jajaran pemerintah, mulai dari menteri hingga pegawai, akan diperketat hingga lima tahun ke depan.
Prabowo menegaskan, jika tidak mendesak, perjalanan luar negeri sebaiknya tidak dilakukan.
“Nggak usah ke luar negeri, lima tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu,” ujar Prabowo dalam sambutannya di Kongres ke-XVIII Muslimat NU yang disiarkan secara virtual, Senin (10/2/2025).
Meski demikian, ia masih memperbolehkan perjalanan dinas luar negeri yang bersifat mendesak, seperti tugas negara atau studi yang memiliki kepentingan strategis.
Prabowo juga menekankan agar tidak ada perjalanan dinas yang dibuat-buat dengan alasan tidak jelas.
“Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Prabowo mengakui bahwa dirinya beberapa kali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Namun, ia menegaskan bahwa perjalanannya bertujuan untuk menghadiri konferensi-konferensi penting yang memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.
Salah satu alasan utama pemangkasan anggaran perjalanan dinas adalah untuk meningkatkan anggaran perbaikan sekolah.
Saat ini, dari 330.000 sekolah yang ada di Indonesia, pemerintah hanya mampu merenovasi 20.000 sekolah dengan anggaran yang tersedia. Dengan penghematan ini, diharapkan lebih banyak sekolah yang dapat diperbaiki.
“Anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Karena itu perjalanan dinas ke luar negeri dikurangi,” pungkas Prabowo.