TajukPolitik – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengomentari Erick Thohir yang berencana kerjasama pengelolaan aset BUMN dengan Pemprov DKI Jakarta.
“Bpk Menteri @erickthohir yth, BUMN itu mengurus Asset Negara yg dipisahkan bukan ngurus Asset Pemda.
Janganlah cari popularitas dg keluarkan dana BUMN, krn DKI Jakarta uangnya banyak,” tulisnya dalam akun twitter pribadi @msaid_didu, Kamis (20/10).
Menurutnya kalau BUMN mau bantu harus bantu langsung rakyat.
“Dulu Perum PPD dibubarkan krn itu urusan Pemda,” tukasnya
Warganet pun turut merespon cuitan Said Didu yang nenkritik Erick Thohir.
” Kadang pejabat sekarang pura pura bodoh atau memang bodoh ,gak tau aturan dan masing masing porsi,” ujar akun @Fery
Sementara akun @zuhuddunya,” Gak punya malu dia
Kemana aja kemaren kemaren
Kog baru sekarang nongkrongin DKI. Apa mau jadi gubernur bayangan”
Seperi diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menekankan, kolaborasi dan kerja sama pengembangan aset antara Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus dilakukan.
Salah satunya dengan mempercantik area Sarinah hingga kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas).
Erick menjelaskan, area yang di dalam kawasan tersebut terdapat aset-aset Kementerian BUMN seperti Gedung Sarinah. Sementara itu, Kawasan Monas berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta. Menurut Erick butuh revitalisasi agar bisa menjadi area publik yang maksimal.
“Di depan Sarinah itu kan ada jembatan yang kurang bagus, itu kalau bisa kita perbaiki. Karena area dari Sarinah sampai Monas ini akan kita jadikan public area yang maksimal,” kata Erick di Kementerian BUMN, Rabu 19 Oktober 2022.
Nantinya, Erick mengatakan bahwa area tersebut akan direvitalisasi dengan konsep dan desain kekinian, supaya dapat menjadi semacam pusat kota yang baru.
” Setidaknya, beban bisnis di suatu titik lokasi bisa dikurangi secara berangsur. Melalui hal inilah, Erick menegaskan bahwa Kementerian BUMN dan Pemprov DKI nantinya juga berkemungkinan untuk menyinergikan aset-aset yang ada,” ujarnya
“Dari sarinah sampai sini nanti akan jadi aset yang besar. Ada (Gedung) Bank Mandiri, Sari Pan Pacific, dan aset DKI lainnya. Ini akan jadi sebuah city center baru, supaya mengurangi beban dari pusat bisnis di satu titik,” tambah Erick.
Dengan mensinkronisasikan aset BUMN dan Pemda untuk dimaksimalkan sebagai fasilitas publik, Erick meyakini jika hal itu akan turut mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), agar lebih berkembang lagi ke depannya. “Sinkronisasi aset-aset BUMN dan Pemda untuk menjadi fasilitas publik ini dapat pula mendukung para pelaku UMKM yang jumlahnya 65,4 juta,” ujarnya.