Jumat, 21 November, 2025

Ruang Kelas Rusak dan Sekolah Tanpa Fasilitas, Pemerintah Alokasikan Rp17,1 Triliun untuk Revitalisasi Pendidikan

TAJUKNASIONAL.COM Pendidikan bukan hanya soal kurikulum dan tenaga pengajar. Fasilitas sekolah yang layak juga berperan besar dalam menentukan kualitas belajar siswa. Namun, hingga kini, masih banyak ruang kelas di Indonesia yang rusak dan jauh dari kata ideal.

Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024, terdapat 501.641 ruang kelas rusak di bawah binaan kementerian tersebut.

Sementara itu, di bawah Kementerian Agama, sebanyak 43.691 ruang kelas juga mengalami kerusakan.

Baca juga: Kunjungi Boyolali, Komisi X DPR Desak Pemerataan Program Gizi dan Perbaikan Sekolah Rusak

Kondisi memprihatinkan ini tidak hanya terjadi di pusat kota, tapi terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Di wilayah tersebut, masih banyak sekolah yang berjuang dengan keterbatasan fasilitas: 12.064 sekolah tanpa perpustakaan, 4.988 sekolah kekurangan ruang kelas, 1.454 sekolah tanpa laboratorium, 5.783 sekolah belum memiliki listrik, dan 10.692 sekolah tanpa akses internet.

Padahal, lingkungan belajar yang aman dan nyaman berperan penting dalam mendorong prestasi siswa. Bukan hanya ruang belajar, fasilitas penunjang seperti toilet (MCK) dan air bersih juga memengaruhi kesehatan serta kesejahteraan anak-anak di sekolah.

Baca juga: Menteri Transmigrasi: Pemerintah Fokus Perbaikan Infrastruktur Sekolah di Kawasan Transmigrasi

Menanggapi situasi ini, pemerintah melalui APBN 2025 mengalokasikan Rp17,1 triliun untuk program revitalisasi dan renovasi sekolah di seluruh Indonesia. Fokusnya mencakup tiga hal utama:

1. Renovasi 11.000 sekolah, termasuk sekolah yang rusak parah di daerah 3T maupun yang terdampak bencana.

2. Pembangunan dan rehabilitasi toilet sekolah, serta penyediaan akses air bersih dan fasilitas pendukung lainnya.

3. Prioritas untuk daerah 3T, terutama dalam pembangunan perpustakaan, ruang kelas tambahan, dan laboratorium.

Langkah ini diharapkan bukan hanya memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga memulihkan semangat belajar anak-anak di seluruh pelosok negeri. Karena pendidikan yang bermutu tidak hanya ditentukan oleh apa yang diajarkan, tapi juga oleh di mana mereka belajar.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini