TAJUKNASIONAL.COM – Nama Hasan Nasbi kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden Prabowo Subianto resmi memberhentikannya dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) pada 17 September 2025.
Tak lama berselang, Hasan Nasbi ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) berdasarkan keputusan Menteri BUMN bersama pemegang saham.
Nama Hasan pun sudah tercatat dalam daftar resmi komisaris di situs PT Pertamina sejak Minggu (20/9).
Dalam keterangan resmi, penunjukan Hasan Nasbi tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero) Nomor SK-247/MBU/09/2025 dan Nomor SK.055/DI-DAM/DO/2025 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris.
Baca Juga:Â Menteri AHY Temui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Bahas Prioritas Kementrian ATR/BPN
Langkah ini sekaligus menandai transisi karier Hasan dari ranah politik dan komunikasi menuju jajaran direksi perusahaan energi pelat merah terbesar di Indonesia.
Hasan Nasbi dikenal luas sebagai konsultan politik dengan rekam jejak panjang dalam dunia komunikasi politik dan strategi pemenangan pemilu.
Lahir di Bukittinggi, 11 Oktober 1979, ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Sumatera Barat, yakni SD dan MTs di Kampuang Nan Limo, lalu melanjutkan ke SMA Negeri 2 Bukittinggi.
Pada tahun 2004, Hasan meraih gelar sarjana Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
Perjalanan karier Hasan dimulai di dunia jurnalistik sebagai wartawan Harian Kompas pada 2005–2006.
Setelah itu, ia bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik UI (2006–2008). Berbekal pengalaman akademis dan penelitian, Hasan kemudian mendirikan lembaga survei politik Cyrus Network pada 2008–2009.
Baca Juga:Â Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Pimpin Kementerian BUMN Sementara Waktu
Melalui lembaga ini, ia dikenal sebagai salah satu konsultan politik yang berpengaruh dalam berbagai kontestasi elektoral di Indonesia.



