TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Ding Xuexiang, di Beijing pada Rabu (26/3/2025). Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari agenda kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok yang sebelumnya telah dibahas dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Tiongkok tahun lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY dan Ding Xuexiang membahas penguatan kerja sama di bidang infrastruktur, termasuk proyek perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjadikan proyek ini sebagai bagian dari transformasi transportasi nasional yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Selain itu, diskusi juga mencakup kerja sama dalam pembangunan Giant Sea Wall guna memperkuat ketahanan pesisir Indonesia terhadap perubahan iklim dan peningkatan manajemen limbah serta pengolahan sampah di perkotaan. AHY menekankan bahwa kerja sama ini akan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
“Dalam pertemuan ini, kami membahas beberapa proyek strategis yang melibatkan kerja sama dengan Tiongkok, termasuk perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pembangunan Giant Sea Wall, serta pengelolaan limbah dan sampah. Kami berharap kolaborasi ini semakin memperkuat hubungan kedua negara dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar AHY melalui akun Instagram resminya @agusyudhoyono.
AHY juga mengapresiasi dukungan Tiongkok terhadap pengembangan infrastruktur, transisi energi, serta ekonomi digital di Indonesia. Menurutnya, pertemuan ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam berbagai sektor strategis.
“Semoga hasil pertemuan ini dapat memberikan dampak positif bagi kedua negara dan semakin memperkokoh hubungan Indonesia-Tiongkok,” tutup AHY.
Dalam pertemuan tersebut, AHY didampingi oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, serta Deputi 4 Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Ronny Hutahayan.