TajukNasional Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengakui bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam memberantas praktik travel gelap yang marak saat mudik Lebaran. Ia menyebut, baik Kementerian Perhubungan maupun kepolisian tidak mungkin memeriksa setiap kendaraan yang beroperasi di masa arus mudik.
“Kami sulit mendeteksi karena mereka beroperasi langsung ke para pengguna, bahkan ada yang menjemput penumpang langsung di rumah-rumah,” ujar Dudy dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Dudy mengakui bahwa travel gelap muncul sebagai alternatif akibat keterbatasan sarana transportasi umum. Namun, ia menegaskan bahwa penggunaan moda transportasi ilegal ini sangat berisiko.
“Travel gelap sering kali menggunakan kendaraan yang tidak laik jalan dan tidak memiliki asuransi. Ini meningkatkan risiko kecelakaan bagi penumpang,” jelasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak menggunakan jasa travel yang tidak terdaftar secara resmi.
“Kami hanya bisa mengingatkan melalui media bahwa menggunakan transportasi ilegal berpotensi merugikan penumpang itu sendiri,” tambahnya.
Setiap tahun, fenomena travel gelap selalu mencuat menjelang Lebaran. Pada musim mudik tahun lalu, sebuah travel gelap mengalami kecelakaan di KM 58 Tol Cikampek, menewaskan 12 orang penumpang minibus.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan ketersediaan transportasi umum yang aman dan nyaman, agar masyarakat tidak bergantung pada layanan ilegal yang berpotensi membahayakan nyawa mereka.