TAJUKNASIONAL.COM Kota Semarang tak hanya dikenal dengan lumpia, wingko babat, atau tahu gimbal.
Ada satu kuliner khas lain yang patut dicoba saat berkunjung, yakni gudeg koyor.
Hidangan ini merupakan variasi dari gudeg Yogyakarta yang berkembang di Semarang, diperkaya dengan tambahan koyor atau urat sapi yang dimasak hingga empuk.
Berbeda dengan gudeg kering, gudeg koyor menggunakan gudeg basah yang dimasak dengan santan melimpah, menghasilkan cita rasa gurih manis khas perpaduan gula aren, lengkuas, dan daun salam.
Koyor berkualitas menjadi kunci kelezatan sajian ini, karena memberi tekstur lembut tanpa alot.
Penyajian gudeg koyor biasanya dilengkapi sambal goreng krecek, telur pindang, tahu atau tempe bacem, bahkan tambahan lauk ayam kampung maupun jeroan sapi.
Disajikan dengan nasi putih hangat, harmoni rasa gurih, manis, dan pedasnya membuat kuliner ini digemari banyak kalangan.
Proses pembuatannya memerlukan waktu cukup panjang.
Nangka muda dimasak lebih dulu, sementara koyor direbus hingga empuk, lalu keduanya dimasak bersama agar bumbu meresap sempurna.
Di Semarang, sejumlah warung legendaris menyajikan gudeg koyor, di antaranya Gudeg Koyor Mbak Tum, Bu Parni, dan Abimanyu.
Nama terakhir bahkan telah berdiri sejak 1974 dan kini dikelola oleh generasi ketiga, menjadi salah satu tujuan kuliner favorit warga maupun wisatawan.
Gudeg koyor kini tak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari kekayaan kuliner Semarang yang merefleksikan tradisi panjang kuliner Jawa sekaligus kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan sederhana menjadi hidangan penuh cita rasa.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI