Jumat, 25 April, 2025

Masih Sebut Jokowi ‘Bos’, Pengamat: Loyalitas Ganda Menteri Berpotensi Ganggu Pemerintahan Prabowo!

TAJUKNASIONAL.COM – Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang belakangan kerap menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dinilai dapat menimbulkan gangguan terhadap jalannya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Tindakan tersebut memunculkan dugaan bahwa Jokowi masih memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan di balik layar.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, mengungkapkan bahwa kecenderungan para menteri menerima arahan dari Jokowi berisiko menciptakan pemerintahan yang tidak solid.

“Ini tentunya sangat membahayakan pemerintahan Prabowo. Prabowo akan sulit menuntaskan program kerjanya karena para menterinya tidak fokus,” katanya, Rabu (16/4/2025).

Jamiluddin menilai, situasi ini menunjukkan para menteri seolah memiliki dua pemimpin.

“Kalau hal itu yang terjadi, maka ada dua matahari atau nakhoda dalam pemerintahan Prabowo. Hal ini tentu preseden buruk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

Ia pun mendorong Presiden Prabowo untuk bersikap tegas dan melakukan evaluasi terhadap para menteri yang menunjukkan loyalitas ganda. Menurutnya, disiplin dalam kabinet adalah kunci keberhasilan program pemerintah.

Dalam beberapa hari terakhir, tercatat sejumlah menteri mendatangi kediaman Jokowi di Solo, termasuk Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menariknya, baik Trenggono maupun Budi Gunadi masih memanggil Jokowi sebagai “bos”.

“Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” ujar Trenggono.

Hal serupa disampaikan Budi Gunadi saat mengunjungi Jokowi bersama sang istri.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini