Kamis, 24 April, 2025

Marwan Cik Asan Nilai Strategi Pemerintah Hadapi Tarif Impor AS Cerminkan Keseimbangan Diplomasi dan Ketahanan Ekonomi

TajukNasional Langkah pemerintah Indonesia dalam merespons kebijakan tarif impor tinggi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat apresiasi dari Anggota Komisi XI DPR RI, Marwan Cik Asan. Menurutnya, pendekatan yang digunakan pemerintah merupakan strategi cerdas yang menjaga keseimbangan antara diplomasi internasional dan penguatan ekonomi nasional.

“Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah, mulai dari jalur negosiasi hingga pemberian insentif bagi industri nasional, adalah strategi cerdas dan terukur dalam menghadapi gejolak perdagangan global,” ujar Marwan di Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Legislator Fraksi Partai Demokrat ini menyebut bahwa kebijakan responsif tersebut membantu Indonesia mempertahankan daya saing di pasar global tanpa terjebak dalam perang dagang yang merugikan semua pihak.

“Pemerintah tidak hanya menghindari potensi konflik, tapi juga membuka peluang bagi kesepakatan dagang yang lebih adil dan menguntungkan bagi Indonesia,” lanjutnya.

Ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap kebijakan larangan dan pembatasan ekspor-impor sebagai bagian dari diplomasi dagang ke depan. Langkah tersebut diharapkan menciptakan keseimbangan perdagangan dan memperkuat posisi tawar Indonesia dalam dialog dengan mitra strategis seperti AS.

Marwan juga mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto yang fokus menyederhanakan birokrasi dan mempermudah proses usaha. Ia menyebut bahwa langkah ini sangat penting dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan daya saing industri nasional.

“Birokrasi yang efisien memungkinkan pelaku usaha lebih fokus pada pengembangan bisnis, bukan terbebani prosedur administratif yang rumit,” tuturnya.

Lebih jauh, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini juga menyoroti pentingnya kerja sama regional. Ia mendukung upaya Indonesia memperkuat sinergi dengan negara-negara ASEAN dalam merespons tekanan kebijakan perdagangan dari AS.

“Koordinasi dengan negara-negara ASEAN akan memperkuat posisi ekonomi kawasan dan mencerminkan komitmen kita terhadap solidaritas regional,” tegasnya.

Dalam konteks kebijakan nasional, Marwan turut mendukung deregulasi yang mempermudah ekspor-impor, relaksasi aturan TKDN di sektor teknologi, serta pembukaan akses investasi dan perdagangan yang lebih luas dengan AS, terutama di sektor migas.

Ia juga menilai berbagai insentif seperti penurunan bea masuk, PPh impor, dan PPN impor perlu terus dikembangkan agar sektor ekspor tetap tangguh dan kompetitif.

Sejalan dengan Marwan, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Prabowo. Melalui akun X (dulu Twitter) @SBYudhoyono, SBY menyebut strategi dual track yang ditempuh Indonesia—yakni membangun komunikasi dengan ASEAN dan mengirim tim negosiasi ke Washington DC—sebagai langkah tepat dan bijak.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini