TajukNasional Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi XII DPR RI dan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menyoroti kekurangan pasokan gas di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akibat penurunan produksi karena faktor alam (natural decline). Sugeng menyatakan perlunya langkah strategis untuk memastikan pasokan gas domestik terpenuhi.
“Kami akan mendorong pemerintah untuk menerapkan DMO (Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestic Price Obligation), terutama untuk gas yang menjadi bagian jatah pemerintah. Ini bisa menjadi salah satu solusi,” ujar Sugeng dalam RDPU yang berlangsung di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Politisi Fraksi Partai NasDem itu juga mengusulkan langkah alternatif jika pasokan gas domestik tetap tidak mencukupi, yaitu membuka opsi impor gas.
“Jika segala upaya telah dilakukan namun masih kurang, kita bisa mempertimbangkan impor gas. Meski saat ini harga gas global masih relatif tinggi, sebelum perang Ukraina harga gas dari Amerika cukup murah, terutama dengan produksi besar dari shale gas mereka,” jelasnya.
Sugeng menyebut bahwa DPR akan segera berkomunikasi dengan PGN, SKK Migas, Dirjen Migas, dan pihak terkait untuk membahas alokasi gas khusus bagi Batam dan kawasan lainnya.
“Kita akan menghitung proyeksi kebutuhan gas dan memastikan pasokan yang cukup, terutama mengingat potensi besar sektor energi di Kepri,” tambahnya.
Selain itu, Sugeng mengusulkan agar pemerintah meninjau kembali kebijakan ekspor gas ke Singapura. Ia menekankan pentingnya memastikan pasokan gas domestik untuk mendukung kebutuhan energi dan industri di dalam negeri.
“Kita perlu menghitung ulang harga keekonomian yang wajar agar gas domestik bisa dimanfaatkan sebagai energi maupun bahan baku (feedstock) untuk industri petrokimia,” pungkasnya.