Sabtu, 27 September, 2025

Ketua Harian PSI Ahmad Ali: Seluruh Kader Harus Bela Jokowi dari Isu Ijazah Palsu, Diam Membeo Cukup!

TAJUKNASIONAL.COM Ketua Harian PSI Ahmad Ali, meminta seluruh kader partai untuk berada di garda terdepan dalam membela Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang kerap mendapat serangan politik.

Pernyataan itu disampaikan Ahmad Ali usai resmi dilantik sebagai Ketua Harian PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Menurutnya, selama ini banyak kader PSI yang memilih diam ketika Jokowi diserang dengan isu-isu politik, termasuk rumor ijazah palsu.

Ahmad Ali menegaskan, sikap pasif tersebut harus diubah menjadi keberanian untuk menjaga kehormatan Jokowi.

Baca Juga: KPK Siap Menghadirkan Gubernur Sumut Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Proyek Jalan

“Semua kader PSI harus berani berdiri di barisan terdepan untuk menjaga kehormatan Pak Jokowi. Selama ini Pak Jokowi dikuyuh-kuyuh, tidak ada kader PSI yang berani berbicara. Semua takut, semua diam membeo,” ujar Ahmad Ali.

Bela Jokowi dan Gibran dari Serangan Politik

Ahmad Ali menyoroti isu ijazah palsu yang beberapa waktu lalu juga menimpa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, tuduhan semacam ini mencerminkan bahwa kondisi politik bangsa tidak sedang baik-baik saja.

“Terjadi kegaduhan yang luar biasa yang ditujukan kepada orang tua kita, inspiratif kita, panutan kita Pak Jokowi. Kita berharap Bapak Presiden dengan kewenangannya bisa segera mengakhiri kegaduhan tentang ijazah palsu,” ucapnya.

Baca Juga: Profil Ahmad Ali yang Besar Bersama Nasdem, Kini Gabung PSI Diangkat Jadi Jadi Ketua Harian

Ia menambahkan, PSI juga wajib membela Gibran yang turut diserang isu serupa.

“Kita berharap keluarga besar PSI segera memberi ketegasan terhadap keabsahan ijazah yang dipermasalahkan oknum-oknum yang sengaja membuat kegaduhan,” imbuhnya.

Jokowi dan Gibran Jadi Modal Besar PSI

Lebih jauh, Ahmad Ali menegaskan PSI membutuhkan dua tokoh penting bangsa tersebut, Jokowi dan Gibran, sebagai modal politik utama.

Karena itu, partai harus menjaga nama baik keduanya agar tetap dihormati publik.

“Kalau kita mengaku sebagai kader, mengaku Pak Jokowi sebagai panutan, maka kita harus berdiri di depan menjaga kehormatan beliau,” tegas Ahmad Ali.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini