TajukNasional Kementerian Ekonomi Kreatif (KemenEkraf) yang dipimpin oleh Menteri Teuku Riefky Harsya mengadakan pertemuan penting dengan para Praktisi Ekonomi Kreatif untuk membahas langkah strategis memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Dalam acara yang berlangsung pada Jumat, MenEkraf menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan subsektor untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru (new engine of growth).
“Kami siap bekerja sama untuk mendefinisikan peran setiap subsektor, baik dalam ekonomi kreatif, perindustrian, maupun kebudayaan. Dengan begitu, kita bisa menyinergikan langkah-langkah strategis untuk menghilangkan kebingungan yang sering dirasakan komunitas kreatif,” ujar Teuku Riefky. Ia menyatakan komitmennya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai salah satu kekuatan ekonomi Indonesia.
Dalam pertemuan ini, MenEkraf didampingi Wakil Menteri Ekraf Irene Umar. Keduanya menekankan bahwa pemerintah membutuhkan masukan dari para pelaku ekonomi kreatif untuk menyusun kebijakan yang lebih relevan. Tim Praktisi Ekonomi Kreatif yang hadir dalam diskusi ini menghimpun lebih dari 200 pegiat dari berbagai subsektor, mulai dari kuliner hingga desain grafis.
Gupta Sitorus, pendiri Museum Boga Indonesia dan Indonesia Dessert Week, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif. “Ada deviasi antara aktivitas pelaku ekonomi kreatif dengan kebijakan pemerintah. Diskusi ini bertujuan menyelaraskan kedua pihak agar potensi industri dapat dioptimalkan,” katanya.
Beberapa isu strategis yang dibahas mencakup klasterisasi subsektor di luar 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada, pengembangan indikator alternatif seperti Compound Annual Growth Rate (CAGR), serta penyusunan rencana strategis yang lebih komprehensif. Selain itu, dibahas juga pentingnya kontribusi subsektor kreatif terhadap bidang lain seperti desain dan pariwisata.
WamenEkraf Irene Umar menegaskan bahwa masukan dari para pelaku ekonomi kreatif akan menjadi catatan penting untuk langkah kebijakan ke depan. “Kami telah berdiskusi dengan Bappenas untuk memastikan isu-isu ini terdata dan ditindaklanjuti. Kita bersama-sama berupaya menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru menuju Indonesia Emas,” ujar Irene.
Ketua Komite Ekraf Jakarta, Diaz Hensuk, yang turut hadir, memberikan apresiasi terhadap langkah KemenEkraf. “Saya optimistis dengan arah yang ditunjukkan Pak Menteri dan Bu Wamen. KemenEkraf dapat menjadi fasilitator yang sangat baik bagi pelaku ekonomi kreatif,” ujarnya.
Melalui diskusi ini, KemenEkraf berharap dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, praktisi, dan komunitas kreatif untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.