TAJUKNASIONAL.COM – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), angkat bicara mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel yang menjadi sorotan dunia.
Menurut SBY, konflik bersenjata yang sempat memanas itu tidak terlepas dari kemungkinan kesalahan kalkulasi oleh para pemimpin negara yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam eskalasi tersebut.
SBY menilai bahwa masing-masing pihak, baik Israel, Iran, maupun Amerika Serikat mungkin telah melakukan “salah hitung” terhadap respons dan dampak dari serangan yang terjadi.
“Mungkin ada salah hitung, baik dari Netanyahu, Ali Khamenei, dan Trump,” kata SBY dalam wawancara di salah satu acara televisi nasional, Sabtu (28/6/2025).
SBY menjelaskan bahwa eskalasi yang terjadi tampaknya di luar perkiraan semua pihak. Dia menyinggung serangan Israel terhadap Iran yang dinilai sangat serius dan tidak terduga, begitu pula dengan respons balik Iran yang berhasil menembus sistem pertahanan canggih milik Israel.
“Kemudian juga Netanyahu tidak menyangka bahwa peluru kendali Iran itu menghujam Israel yang tidak mudah karena ada Iron Dome,” ujar SBY.
Mengenai peluang perdamaian jangka panjang, SBY menyampaikan pandangan realistis. Ia menyebut bahwa gencatan senjata yang tercapai saat ini harus dilihat dalam konteks kesiapan politik dan militer semua pihak ke depan.
“Dan gencatan senjata itu melihatnya ke depan, kalau lanjut siap nggak Israel, siap tidak Iran, siap tidak Amerika,” tambahnya.
