TajukNasional Pemerintah Republik Indonesia resmi mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Myanmar yang terjadi pada Jumat (28/3).
Total bantuan yang diberikan mencapai 1,2 juta dolar AS atau sekitar 120 ton barang yang sangat dibutuhkan para korban.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, secara simbolis melepas pengiriman bantuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/4).
Bantuan ini disalurkan setelah hasil koordinasi dengan ASEAN guna memastikan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Jumlah bantuan yang kita sampaikan kurang lebih ada 120 ton barang dengan nilai mencapai 1,2 juta dolar AS,” ujar Sugiono dalam keterangannya.
Menurut Sugiono, gempa berkekuatan 7,7 magnitudo tersebut menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang cukup parah.
Situasi di Myanmar masih belum kondusif, baik dari segi keamanan maupun politik, sehingga jumlah korban terus bertambah.
“Sampai hari ini tercatat 2.886 korban jiwa dan 4.636 orang mengalami luka-luka. Selain itu, masih ada sekitar 300 orang yang dinyatakan hilang,” jelasnya.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa tersebut.
“Berdasarkan laporan dari Kedutaan Besar RI di Myanmar, sejauh ini tidak ada WNI yang terdampak langsung oleh gempa. Kita berharap semua warga negara kita di sana dalam kondisi aman,” tambahnya.
Sebagai respons cepat, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim tanggap darurat pada 31 Maret yang terdiri dari personel BNPB dan INASAR.
Selain itu, Indonesia juga aktif dalam koordinasi dengan ASEAN untuk memastikan bantuan yang dikirim, seperti tenda, obat-obatan, dan perlengkapan medis, sesuai dengan kebutuhan di Myanmar.
