TajukNasional Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia telah bergabung dengan New Development Bank (NDB).
Pengumuman tersebut disampaikan setelah pertemuannya dengan Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, di Istana Merdeka pada Selasa (25/3).
Dalam konferensi pers yang diadakan usai pertemuan, Prabowo mengungkapkan bahwa sebelum keputusan ini diambil, tim dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan diskusi mendalam dengan tim NDB.
Diskusi ini menjadi dasar penting dalam menentukan langkah Indonesia untuk bergabung dengan bank pembangunan multilateral tersebut.
“Jadi kita tadi sudah melakukan diskusi langsung. Tim beliau telah bertemu dengan tim kita dari Kementerian Keuangan,” ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan bahwa NDB didirikan pada 2014 oleh anggota-anggota BRICS, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Bank ini bertujuan membiayai proyek-proyek pembangunan berkelanjutan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.
Saat ini, NDB memiliki kantor pusat di Shanghai, Tiongkok, dan kantor regional di Afrika.
“NDB bertujuan membiayai proyek pembangunan berkelanjutan dan mendorong ekonomi negara berkembang. Modal awalnya sebesar 100 miliar dolar AS yang dikontribusikan oleh negara-negara pendiri. Kita juga telah diundang untuk menjadi anggota,” jelasnya.
Prabowo menegaskan bahwa keputusan bergabung dengan NDB merupakan hasil pertimbangan matang dari tim keuangan Indonesia.
Ia optimistis langkah ini akan membawa manfaat besar bagi pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja.
“Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan NDB. Saya kira itu yang paling penting dari pertemuan kali ini,” tutup Prabowo.
NDB sendiri berfokus pada proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan, termasuk program yang mendukung industrialisasi dan penanggulangan kemiskinan di negara berkembang.