TajukPolitik – Prabowo Subianto, Calon Presiden (Capres) RI Nomor Urut 2 menanggapi pernyataan Capres RI Nomor urut 1 Anies Baswedan mengenai demokrasi di Indonesia. Prabowo menyebutkan bahwa pandangan Anies terlalu berlebihan.
“Mas Anies.. Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang Demokrasi ini dan itu dan ini Mas Anies di pilih jadi Gubernur DKI saat itu menghadapi pemerintah yang berkuasa. Saya yang mengusung bapak saat itu. Kalo Demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi Gubernur,” ungkap Prabowo dalam Debat Capres 2024 yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12).
Prabowo menyebut Anies tidak akan jadi Gubernur kalau penguasa diktator.
“Kalau Jokowi diktator anda tidak mungkin jadi Gubernur. Saya waktu itu oposisi mas Anies. Anda ke rumah saya kita oposisi dan anda terpilih,” ungkap ungkap Prabowo.
Dalam debatnya, Anies menyatakan bahwa saat ini rakyat tidak percaya dengan proses demokrasi sekarang itu jauh lebih luas. Ketika bicara demokrasi minimal 3.
“Satu, adalah adanya kebebasan berbicara, oposisi penyeimbang pemerintah dan pemilu proses pilpres yang netral transparan jurdil. kita saksikan 2 ini problem kita saksikan kebebasan bicara menurun bahkan termasuk mengkritik Parpol,”
Anies juga menyebutkan bahwa indeks demokrasi di Indonesia menurun. Bahkan pasal kewenangan karet kepada pengkritik misal UU ITE atau pasal 14 UU No 1 tahun 1946 itu kebebasan berbicara terganggu.
“Kedua oposisi minim, ujiannya besok bisakah pemilu netralitas, ketiga persolan sekarang lebih luas dari Parpol. Parpol perlu mengembalikan kepercayaan ini parpol butuh biaya-biaya ini ga pernah diperhatikan untuk kampanye parpol ada biaya sudah seharusnya diihitung benar sehingga rakyat lihat bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Anies