TajukNasional Proses identifikasi jenazah korban kebakaran yang terjadi di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, menghadapi sejumlah kendala serius.
Jenazah korban mengalami luka bakar derajat empat, yang menyebabkan identifikasi secara visual menjadi sangat sulit.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, di RS Polri Kramat Jati, pada Senin (20/1/2025).
“Luka bakar derajat empat ini menyebabkan kondisi korban terbakar sangat parah, sehingga sulit untuk kami identifikasi secara visual,” ujar Kombes Ahmad Fauzi. Luka bakar derajat empat adalah jenis luka bakar yang menembus kedua lapisan kulit hingga mencapai jaringan otot dan tulang.
Selain itu, kendala lain yang dihadapi adalah ketidakpastian data korban.
“Karena ini merupakan open disaster, jadi kemungkinan siapa saja yang menjadi korban belum pasti. Bisa saja ada cleaning service atau orang yang tidak dilaporkan keluarganya,” tambah Ahmad.
Hingga kini, belum ada jenazah korban yang berhasil teridentifikasi.
Pada Minggu (19/1/2025), RS Polri Kramat Jati menerima delapan jenazah korban kebakaran Glodok Plaza untuk diperiksa. Pemeriksaan meliputi analisis gigi, pakaian terakhir yang dikenakan, serta pengambilan sampel DNA.
Namun, Ahmad mengungkapkan bahwa sidik jari korban sudah tidak dapat terbaca, yang menambah kesulitan dalam proses identifikasi.
Untuk mendukung identifikasi lebih lanjut, pihak RS Polri juga melakukan tes DNA dengan mengambil sampel dari keluarga korban.
“Kami akan terus melakukan proses pendalaman data antemortem, dan DNA adalah metode yang sangat kami andalkan,” kata Ahmad, menutup penjelasannya.