TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah menegaskan komitmen percepatan pembangunan infrastruktur transportasi nasional melalui skema pendanaan terintegrasi untuk mendukung konektivitas dan efisiensi logistik. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan perluasan jaringan transportasi menjadi pilar penting pemerataan ekonomi dan peningkatan daya saing Indonesia di kawasan.
Berbicara pada Indonesia International Transport Summit (IITS), Rabu (26/11/2025), AHY memaparkan sejumlah target strategis pembangunan hingga 2030 dan 2045, mencakup transportasi massal, jaringan jalan, rel kereta, serta pelabuhan. Pemerintah menargetkan pengembangan transportasi massal di 20 kota pada 2030, dibandingkan hanya 6 kota pada 2023. Langkah ini diproyeksikan meningkatkan mobilitas penduduk secara efektif dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Transportasi, AHY: Konektivitas Kunci Daya Saing
Pada sektor perkeretaapian, rencana ekspansi jaringan rel juga dikebut untuk memperluas konektivitas antarwilayah. Total panjang jalur kereta dirancang mencapai 12.100 kilometer pada 2030, naik signifikan dari 6.880 kilometer pada 2023. Sementara, jaringan jalan nasional ditargetkan berkembang menjadi 86.206 kilometer pada 2040 dari 50.064 kilometer pada 2023, guna mempercepat distribusi barang dan jasa ke berbagai daerah.
Di sektor maritim, jumlah lokasi pelabuhan diperkuat menjadi 142 lokasi pada 2030, dari 72 lokasi pada 2020. AHY menekankan pembangunan ini akan menjangkau luar Jawa–Sumatra, membuka akses lebih luas ke Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. “Pembangunan ini tidak hanya meningkatkan konektivitas di Jawa dan Sumatra, tetapi juga akses ke Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,” ujarnya.
Sejalan dengan pembangunan besar-besaran tersebut, pemerintah membidik penurunan rasio biaya logistik terhadap PDB menjadi 8% pada 2045, dari 14,29% pada 2022. Untuk mendukung kebutuhan investasi yang diproyeksikan melampaui US$643,8 miliar pada 2025–2029, pemerintah membentuk Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO) sebagai fasilitator investasi dan kemitraan strategis. AHY menegaskan kolaborasi dengan swasta menjadi kunci karena kontribusinya baru 28%.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



