TajukNasional Aceh resmi masuk dalam daftar 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif dari total 38 provinsi di Indonesia. Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ekonomi Kreatif, Rian Syaf, menyatakan bahwa status ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Aceh untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang mandiri serta menciptakan lapangan kerja.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik. Aceh tidak boleh hanya mengandalkan insentif pemerintah, tapi harus membangun ekosistem ekonomi kreatif yang bisa bertahan dalam jangka panjang,” ujar Rian dalam diskusi bertajuk “Peluang dan Tantangan Ekonomi Kreatif di Aceh”, yang digelar Pengurus Besar Rabithah Thaliban Aceh (PB-RTA) di Banda Aceh, Senin (24/3/2025).
Sementara itu, pegiat film Azhari Meugit menilai bahwa Aceh memiliki banyak talenta kreatif yang sudah mampu bersaing di tingkat nasional, terutama dalam produksi film dokumenter. Namun, menurutnya, dukungan dari pemerintah masih minim, terutama dalam menciptakan iklim industri kreatif yang kondusif.
“Masalah utama kita sekarang adalah mindset, terutama di pemerintahan. Pemerintah harus lebih serius dalam menciptakan dan mendukung industri kreatif di Aceh agar berkembang lebih pesat,” kata Azhari dalam diskusi yang dipandu Ketua Umum PB-RTA, Tgk Miswar Ibrahim Njong.
Dengan masuknya Aceh sebagai provinsi prioritas, diharapkan industri kreatif daerah ini bisa berkembang lebih pesat dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
