TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah China resmi menangguhkan sejumlah langkah pengendalian ekspor sumber daya dan material strategis selama satu tahun serta mencabut larangan impor kedelai dan kayu gelondongan asal Amerika Serikat (AS).
Langkah ini diumumkan oleh Kementerian Perdagangan China (MOFCOM) pada Jumat (7/11/2025), seperti dilaporkan oleh media pemerintah Global Times.
Kebijakan baru ini mencakup pencabutan pengendalian ekspor atas material super keras, peralatan terkait logam tanah jarang, bahan baku dan bahan tambahan logam tanah jarang kelas menengah dan berat, baterai litium, serta bahan anoda grafit sintetis.
Selain itu, China juga menghapus sejumlah pembatasan terhadap barang dan teknologi logam tanah jarang yang sebelumnya dikategorikan strategis.
Penangguhan ini mulai berlaku pada Jumat (7 November 2025) dan akan berakhir pada 10 November 2026, berdasarkan keterangan resmi MOFCOM.
Baca Juga: Taiwan Aman di Mata Donald Trump, China Tak Akan Berani Selama Dia Memimpin AS
Langkah Susulan Setelah Pertemuan Trump–Xi Jinping
Kebijakan tersebut muncul setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada 30 Oktober 2025.
Dalam pertemuan itu, kedua negara sepakat untuk membentuk perjanjian perdagangan dan tarif selama satu tahun sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan ekonomi bilateral.
Sebagai tindak lanjut, MOFCOM mengumumkan penangguhan pembatasan ekspor logam tanah jarang terhadap AS, yang sebelumnya diperketat pada 9 Oktober 2025.
Kala itu, China membatasi teknologi pemrosesan dan manufaktur logam tanah jarang serta melarang kerja sama dengan perusahaan asing tanpa persetujuan pemerintah.
Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.603 per Dolar AS di Tengah Optimisme Perundingan AS-China
China Pulihkan Impor Pertanian dan Kehutanan dari AS
Selain melonggarkan kontrol ekspor, Administrasi Umum Kepabeanan China (GAC) juga mengumumkan pencabutan pembatasan impor terhadap produk pertanian dan kehutanan asal AS, termasuk kedelai dan kayu gelondongan.
“Langkah ini diambil setelah evaluasi terhadap tindakan korektif yang dilakukan pihak AS dan sesuai dengan hukum, peraturan, serta standar internasional terkait karantina tumbuhan,” ujar GAC dalam pernyataan resminya.
Mulai 10 November 2025, izin ekspor untuk tiga perusahaan kedelai asal AS akan dipulihkan, sementara impor kayu gelondongan dari AS kembali diperbolehkan.



