TAJUKNASIONAL.COM – Pemerintah Timor-Leste akhirnya membatalkan rencana pengadaan mobil mewah untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah gelombang protes besar-besaran pecah di ibu kota, Dili.
Ribuan demonstran turun ke jalan, menolak kebijakan tersebut karena dianggap mengabaikan kondisi masyarakat yang masih bergulat dengan kemiskinan dan keterbatasan fasilitas publik.
Aksi massa yang berlangsung sejak Selasa (16/9/2025) diwarnai pembakaran ban hingga sebuah kendaraan pemerintah.
Polisi yang berjaga membalas dengan menembakkan gas air mata, namun tekanan publik kian kuat sehingga pemerintah terpaksa mundur dari rencana pembagian mobil gratis tersebut.
Baca Juga: Sushila Karki Dilantik Jadi Perdana Menteri Baru Nepal, Gantikan KP Sharma Oli
Meski demikian, massa tetap melanjutkan aksi pada hari berikutnya, menuntut agar hak pensiun seumur hidup bagi mantan anggota DPR juga dihapus.
Menurut laporan berbagai sumber, sekitar 2.000 orang kembali berkumpul pada Rabu (17/9/2025) di Dili.
Gelombang protes ini mencerminkan kekecewaan generasi muda terhadap gaya hidup mewah para elit politik, fenomena yang juga terjadi di negara Asia lainnya seperti Nepal dan Indonesia.