Blair juga memberikan kewenangan independen kepada Bank of England dalam menentukan suku bunga, serta berperan penting dalam tercapainya Perjanjian Jumat Agung yang membawa perdamaian di Irlandia Utara.
Namun, kiprahnya tidak lepas dari kontroversi, terutama dukungannya terhadap invasi Irak pada 2003 bersama Amerika Serikat.
Meski demikian, pengaruh Blair tetap diakui dalam kancah politik internasional.
Aktivitas Pasca Perdana Menteri
Setelah mengundurkan diri pada 27 Juni 2007, Blair ditunjuk sebagai utusan khusus Timur Tengah mewakili PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia.
Ia kemudian mendirikan Tony Blair Associates, sebuah lembaga yang memberi masukan politik, ekonomi, dan reformasi pemerintahan bagi berbagai negara.
Selain aktif sebagai konsultan politik, Blair juga menulis buku. Dua karyanya yang cukup populer adalah “A Journey” dan “On Leadership”.
Kini, dengan munculnya wacana Tony Blair memimpin pemerintahan transisi Gaza, sosoknya kembali menjadi pusat perhatian.
Banyak pihak menilai pengalamannya memimpin Inggris dan aktivitas diplomasi internasional bisa menjadi modal penting untuk mengawal perdamaian di kawasan yang telah lama dilanda konflik.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI